Mohon tunggu...
Moch. Erfan Efendi
Moch. Erfan Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

hidupku untuk seni dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nakal dan Kreativitas

19 Desember 2013   12:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perilaku nakal pada anak-anak seringkali dianggap hal yang lumrah, justru perilaku tersebut mendapat label bahwa suatu saat nnti anak tersebut menjadi orang yang pintar. Pelabelan ini menjadi suatu kepercayaan yang sudah menyebar luas tidak hanya dalam negeri melainkan juga uar negeri. Disadari atau tidak memang perilaku ank nakal akan membuat seorang anak memiliki kecerdasan sedikit lebih tinggi dibandingkan anak yang pendiam atau pasif, dan anak nakal identic dengan anak yang selalu berperan aktif. Tak bias diam dan selalu ingin tahu.

Aktif merupakan salah satu indicator seseorang menjadi pintar atau cerdas. Menurut Psikolog Pipin, anak yang cerdas adalah anak yang suka membuat masalah, hal ini berarti bahwa anak tersebut memiliki daya kreativitas tinggi atau termasuk anak kreatif.

Jadi jika anda menjumpai anak yang nakal, jangan suka kesal, memarahi, atau bahkan melabeli. Itu adalah proses wajar seorang anak dalam menemukan stimulasi yang sempurna terhadap otaknya. Nah peran orang tua juga penting disini. Tak perlu menyalahkan atau memarahi anak tersebut, cukup dengan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyalurkan kreativitas sang anak. Jika alat tersebut sesuai dengan bakatnya, akan membuat anak tersebut memiliki self esteem atau kpercayaan diri yang tinggi.

Sementara itu, menurut Amril Muhammad. Seorang anak yang gifted memiliki kecenderungan lebih nakal dari anak sebayanya. Gifted adalah anak-anak yang memiliki bakat sejak lahir. Anak-anak gifted dapat dikenali dari kecerdasan intelektualnya yang very superior dengan skor IQ diatas 130.

Perlunya pengenalan pembibingan dan fasilitas pendidikan diperlukan agar nantinya anak nakal tersebut menjadi anak baik atau positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun