Keberadaanku banyak mengundang perdebatan, pengaruhku mampu menyelimuti semua kerajaan dan para penguasannya, kekuasaanku sungguh sangat luas terbentang mulai dari semenanjung wilayah Barat, Eropa dan Timur. Oleh karena itu banyak gelar diberikan padaku, sebab kekuasaan dan pengaruh yang aku miliki menyebabkan seluruh manusia berhak mengakuisisi keberadaanku dimanapun mereka berada. Hingga saat ini cerita dan sejarahku masih menyimpan misteri bagi dunia, menyimpan tanya bagi generasi yang menguasai wilayah yang aku tinggalkan. Namun namaku, keberadaanku dan pengaruh kekuasaanku sudah tercatat dalam kehidupan manusia, sudah menjadi peninggalan sejarah untuk bisa digali dan dipelajari oleh dunia. Aku sudah menjadi legenda kehidupan hingga akhir jaman, sampai berhentinya bumi dan planet lain mengitari matahari. Namaku tetap hidup dan akan selalu mengundang decak kagum bagi siapapun yang mendengar gelarku, dibarat aku digelar mereka The great, di timur aku digelar Iskandar Yang Agung, semua itu terinspirasi dari kehidupanku, termotivasi untuk mengangkat cerita hidupku hingga kedalam bentuk perfilman. Namun yang harus diketahui oleh dunia: Dzulkarnain/Dzulqarnain/Zulkarnain adalah gelar yang diberikan kepadaku, bukan nama sehari-hari, bukan nama pemberian dari orang tuaku. Gelar tersebut memiliki arti yang sangat berhubungan erat dengan kehidupanku. Dzul artinya yang memiliki. Qarn=Kekuasaan, Kuat dan Hebat. Karnain/Qarnain=Yang memiliki 2 tanduk, dimana maksud memiliki 2 tanduk mengarah pada dua belahan dunia, disinlah letak kontroversinya gelarku hingga membuat semua meraba, menduga dan mereka-reka siapa aku?, bagaimana kehidupanku? dimana aku tinggal? dari keturunan siapa?. Pertanyaan ini paling sering menghinggapi setiap orang. Terlepas betapa banyaknya versi cerita tentang diriku, baik versi Timur tengah, Eropa, hingga Barat, semuanya membuat cerita kisah perjalanan hidupku. Terlepas benar dan salahnya mereka menduga-duga, mereka-reka bagaimana sebenarnya kisah hidupku, yang jelas semuanya mengarah pada satu Kebesaran, Keagungan yaitu aku Dzulkarnain/Dzulqarnain/Zulkarnain. Bahkan bagaimana caraku menjalankan, mengatur dan menata hidup hingga semua orang yang berada diwiliyah kekuasaanku merasakan Keadilan, Kebijaksanaan, dan Kebersamaanku bersama-sama pasukan perang yang sangat aku banggakan, ini banyak menjadi contoh bagi Raja-raja yang hidup setelah sepeninggalanku. Sosok yang dianggap indentik dengan diriku menurut data sejarah: (1)Koresh Agung(Cyrus The Great) pendiri kekaisaran Persia 559-530 SM. (2)Darius I/Darius Agung(Darius The Great) merupakan Raja Persia 522-486 SM. (3)Alexander III(Alexander The Great) Raja Makedonia 336–323 SM. Sebagai tambahan dariku: satu lagi Tokoh yang luput dari pengamatan para ahli sejarah mungkin bisa menambah daftar: (Akhnaton[Amnihotib IV], Raja Mesir yang berkuasa pd tahun 1370 s.d. 1352 SM[inasti XVIII]. Akhnaton adalah anak dari Amnihotib III yang dikenal dengan Fir’aun, raja Mesir ayah angkat Nabi Musa a.s). Wilayah kekuasaan Dzulkarnain: Maroko, Romawi, Yunani, Mesir, Persia hingga India. Gelaran yang diberikan kepada diriku: (1)Raja Makedonia. (2)Hegemon Liga Hellen. (3)Shahanshah Persia. (4)Firaun Mesir. (5)Penguasa Asia(Iskandar Agung). Terlepas dari kebenaran cerita dari kesemua sosok diatas yang disangkutkan dengan diriku, yang jelas keberadaanku tak terbantahkan, kehadiranku yang berhasil menciptakan/membuat peradaban baru, menegakkan Keadilan, menjalankan peraturan dan undang-udang dengan Benar, Memutuskan setiap persoalan dengan Bijaksana. Mengajarkan kepada manusia akan keberadaan Tuhan yang tadinya di nafikan, yang sebelumnya di anggap tidak ada. Mengarahkan mereka-mereka yang salah jalan, Mendidik siapapun yang salah dalam mengambil sikap hidup, Mengajarkan manusia terhadap konsep ke-Tuhanan. Banyak sudah cerita dan kupasan dalam berbagai bentuk versi untuk menggambarkan sosok Keagungan, Kewibawaan, Kebesaran Dan Kekuasaan semua itu menyangkut satu sosok, semua versi mengarah pada sosok yang sama, dengan kesamaan sosok diriku, versi gambaran menurut para ulama: Ada yang mengatakan masaku sama dengan Nabi Ibrahim a.s bahkan sempat bertemu muka dengannya. Versi lain juga mengatakan aku adalah seorang Nabi yang diutus kepada satu kaum untuk memperbetulkan aqidah mereka terhadap konsep ketuhanan. Bahkan menurut beberapa pendapat alim ulama sosok diriku bukan seperti cerita Alexander The Great, sebab Alexander muridnya Aristoteles seorang filosufi terkenal dari Yunani. Namun ada juga yang mengatakan bahwa aku adalah sesosok yang sama dengan Raja asal Makedonia itu.
Bagaimanapun pertentangan menyangkut riwayat hidupku aku tetap diriku, galarku Dzulkarnain yang memiliki 2 tanduk(kekuasaan) dialeg dan logatnya boleh berbeda, namun yang dimaksud tetap sama, tetap ditujukan untukku. Untuk seorang manusia yang pernah hadir dimuka bumi, seseorang yang Pemberani, Pemberantas kezaliman, Raja Yang Agung, Penguasa Yang Adil dan Bijaksana, itulah aku Dzulkarnaian gelar yang diberikan Tuhan Sang Penguasa yang memberikan kekuasaanya kepadaku. Bersambung..
Sebagai bacaan sebelum tulisan ini dilanjutkan, sebaiknya lihat kupasan/bahasan versi lain dari penulis yang juga seorang Kompasioner: versi lain tentang siapa aku(Dzulkarnain) http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/14/terungkapnya-sosok-zulkarnain-dalam-al-quran-5-486223.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H