Mohon tunggu...
Muhammad Dzul Kifli
Muhammad Dzul Kifli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN JEMBER

Mahasiswa aktif yang sedang menempuh perkuliahan S1 di IAIN JEMBER. Berasal dari Lumajang, anak kedua dari dua bersaudara. Saat ini, saya berdomisili di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Motto hidup saya adalah "Tetaplah berbuat baik, meskipun orang lain tidak memperlakukanmu dengan baik".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenang Kejayaan Guru di Masa Lalu

13 Mei 2020   12:11 Diperbarui: 13 Mei 2020   12:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Bagaimana kabar viewers & kompasianers hari ini? Hari ini saya akan membahas mengenai Kejayaan Guru di Masa Lalu. Jaman dulu profesi seorang guru merupakan profesi yang sangat mulia dan disegani oleh bamyak orang, tidak jarang jika seseorang menjadi guru maka orang tersebut pasti akan mendapatkan nilai plus dari masyarakat, apalagi jika ingin menikahi seseorang sudah pasti mertuanya sangat setuju sekali (Kan jadi bahas nikah ). Bahkan, ketika ada murid yang bertemu dengan gurunya maka para murid akan segera menghampiri gurunya dan berebut untuk salaman seperti bertemu seseorang yang sangat spesial menurut mereka.

Pemandangan tersebut adalah pemandangan yang tidak akan bisa dirasakan oleh guru jaman sekarang. Maka dari itu, untuk lebih jelasnya saya akan membahasnya dengan singkat, padat, dan jelas. 

Guru, mungkin dulunya merupakan profesi yang paling diinginkan oleh berbagai kalangan mengingat profesi guru merupakan profesi yang sangat mulia dan juga paling dibutuhkan. Berbeda dengan sekarang yang dimana profesi seorang guru adalah profesi yang begitu dianggap remeh & dipandang rendah oleh beberapa orang, bahkan tak jarang seorang guru harus berurusan dengan hukum lantaran melakukan tindakan persuasif yang tujuannya untuk mendidik siswanya. 

Dulunya, sikap  tata krama murid kepada gurunya sangat tinggi dibandingkan jaman sekarang. Siswa & orang tua benar-benar menjunjung tinggi kehormatan seorang guru, bahkan orang tua lebih memasrahkan anaknya kepada sang guru mengingat keterbatasan keilmuan orang tua. Selama pembelajaran di kelas, semuanya berjalan kondusif.

Jika ada siswa yang melakukan kesalahan, siap-siap saja menerima pukulan dari sang guru. Tidak terima & mengadu ke orang tua? Yaa, siap-siap saja bukannya malah diladeni, justru akan menerima pukulan tambahan dari orang tua. Berbeda dengan sekarang yang begitu mudahnya guru berurusan dengan hukum lantaran dilaporkan oleh orang tua murid yang tidak terima anaknya mendapatkan tindakan persuasif dari gurunya. Selain itu, guru juga terkesan kehilangan kewibaan mengingat moral anak-anak muda jaman sekarang yang sudah mulai berkurang tergerus oleh zaman. 

Memang, anak-anak jaman dulu berbeda dengan anak-anak jaman sekarang. Entah dari didikan orang tua yang sudah salah ataupun faktor lingkungan tempat anak- anak terbut tinggal. Sebagai contoh lainnya, jaman dulu jika ada guru yang datang ke sekolah maka siswa berebut untuk bersalaman dan bahkan membantu sang guru untuk membawakan barang bawaan gurunya ke ruangannya. Sungguh pemandangan yang tidak akan kita jumpai di jaman milenial saat ini.

Saat ini guru malah menjadi bahan lelucon siswanya sendiri karena cara mengajarnya yang menurut mereka kurang menarik. Bahkan, terdapat beberapa kasus yang memberitakan bahwa guru menjadi bulan-bulanan siswanya yang tidak terima ketika ditegur dan juga kasus pembunuhan guru yang dilakukan oleh muridnya sendiri. Na'udzubillah, sungguh miris moral & etika anak-anak muda saat ini. 

Entah dengan cara apa agar kejayaan guru bisa seperti dulu lagi. Yang pasti, sebagai orang tua harus senantiasa mengawasi aktivitas anaknya dan tidak terlalu memanjakan anaknya agar tidak selalu bergantung kepada orang tua dan menjadi pribadi yang lebih dewasa. Dan, kepada para guru hendaknya mempelajari lagi tentang payung hukum seorang guru agar jika nanti mendapatkan laporan yang berujung hukuman di Kepolisian, guru bisa melakukan pembelaan dengan bukti yang sudah dilampirkan.

Selain itu, sinergitas dari orang tua dan guru juga dibutuhkan agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman antara kedua pihak, dan orang tua haru benar-benar merelakan dan juga memasrahkan anaknya untuk dididik oleh gurunya. Karena guru pasti akan memberikan yang terbaik untuk para muridnya agar nanti bisa menjadi pemuda yang berpendidikan dan memiliki etika & moral yang sangat baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun