Mohon tunggu...
DZULFIKRI MUHAMMAD
DZULFIKRI MUHAMMAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Memiliki minat di bidang Otomotif dan berpartisipasi dalam kehidupan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

QRIS, Kemudahan Transaksi yang Disalahgunakan

14 April 2023   07:15 Diperbarui: 14 April 2023   07:15 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Storyset/Freepik

               "Zaman sekarang udah Cashless"

               Perkembangan teknologi makin pesat, terutama di beberapa tahun terakhir. Berbagai teknologi dihadirkan demi menunjang kebutuhan dna menjawab permasalahan manusia. Berbagai jenis perkembangan mulai dari Smartphone, Perabotan Rumah, Sistem Pembayararan, dan berbagai perkembangan lainnya. Perkembanagan ditujukan mempermudah kehidupan.

               Terutama dalam sistem pembayaran, yang berawal dari emas kemudain menjadi uang kertas hingga kini menjadi uang elektronik. Banyak sekali jenis uang elektronik atau e money yang digunakan saat in seperti Dana, Gopay, Link Aja, dan masih banyak lagi e money yang digunakan di Indonesia ini. Keberadaan e money merupakan bukti dari perkembangan alat tukar dala jual beli.

               E money ini banyak digunakan karena sanagat memudahkan penggunanya. Mereka yang menggunakan e money tak perlu repot repot membawa dompet penuh dengan lembaran uang untuk melakukan suatu transaksi. Semua bisa diakses melalui smartphone yang terhubung ke internet. Berbagai tempat sudah menerapkan sistem ini seperti ketika di tempat makan, tempat perbelanjaan, dan tempat tempat yang memerlukan transaksi lainnya. Dengan hadirnya teknologi ini juga membantu para penjual agar tidak repot dalam mencari kembalian karena para pembeli membayar dengan uang pas.

               Penggunaan e money tak hanya di tempat jual beli saja. Di zaman sekarang banyak sekali kegiatan berbagi yang menggunakan sistem uang elektronik ini. Semua terdampak dengan adanya perkembangan teknologi ini. Sekarang banyak sekali masjid dan tempat sedekah lainnya menggunakan pembayaran secara elektronik. Tentunya uang yang disedekahkan akan masuk ke rekening pihak yang bertanggung jawab. Dan tak sedikit pula yang selalu melaporkan aktivitas keuangannya secara berkala. Jadi kita bisa mengetahui bagaiamana anggaran dari sedekah tersebut untuk urusan yang jelas. Kita tak perlu khawatir akan penyalahgunaan uang yang kita sedekahkan.

               Tentunya semua hal yang berkaitan dengan e money atau uang eletronik memiliki media untuk berbagi, salah satunya adalah QRIS. Tak asing lagi di zaman sekarang tentang QRIS apalagi beberapa saat lalu sedang hangat diperbincangkan tentang cara penyebutannya bahkan sekrang Kembali viral karena terjadinya kejahatan melalui penukaran scan QRIS yang berada di suatu masjid.

               QRIS atau Quick Response Code Indonesia Standard ini merupakan fasilitas dari Bank Indonesia dalam menjamin keamanan sebuah transaksi. Tujuan utamanya adalah agara mengurangi kejahatan dalam suatu transaksi. Selain itu, tujuan dari adanya QRIS adalah memudahkan dalam pembayaran seperti yang sudah kita bahas diatas. Karena kita hanya perlu scan kode QR yang tertera untuk melakukan transaksi. Dan ini langsung diawasi oleh Bank Indonesia.

               Pembuatan QRIS juga terbilang cukup mudah dan banyak sekali video di youtube yang menjelaskan bagaimana cara membuat membuat QRIS. Kemudahan inilah yang dijadikan sebagai orang tak bertangggung jawab dalam mencari uang. Seperti yang sedang viral beberapa hari lalu dengan adanya orang menukar kode QR di sebuah masjid dengan tujuan jika Ada yang berdonasi maka akan masuk ke rekening sang penukar kode QR.

               Kejahatan selalu saja tak terduga bagaimana caranya dan kapan akan terjadi. Lalu bagaimana kita mencegah kejadian yang sama agar tidak terulang Kembali? Ini menjadi sebuah tantangan baru bagi beberapa tempat yang sudah menerapkan QRIS ini. Para pengguna QRIS sebelum membayar harus konfirmasi Kembali kepada penjual apakah tujuan rekeningnya sudah benar. Lalu bagaimana dengan masjid atau tempat yang menyediakan kode QRIS untuk bersedekah?

               Tentunya ada orang yang menjadi oenanggung jawab dalam kegiatan amal tersebut. Bagi para penanggung jawab juga perlu mengecek apakah ada nya kesalahan terhadap QRIS yang dibagikan. Selain itu, pengecekan secara rutin juga membantu mengontrol apakah Kode QRIS masih jelas atau tidak. Tentunya kode yang sudah mulai rusak akan menyusahkan orang dalam scan kode QRIS tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun