Mohon tunggu...
Dzulfikri Al Mutawadli
Dzulfikri Al Mutawadli Mohon Tunggu... GURU -

Guru Bahasa Inggris SMA Khadimul Ummah Daarut Tauhiid Eco Pesantren, Lulusan Pesantren yang belajar mengelola Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Seandainya Tak Ada Internet, Keutamaan Menghafal Ilmu

2 Mei 2016   15:10 Diperbarui: 2 Mei 2016   15:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“dan tidak ada umat-umat sebelum kita yang menghafalkan perkataan dan perbuatan nabinya hingga sampai pada kita dan kita bisa mempercayainya, sesungguhnya ini karena diriwayatkan hingga nenek moyang dulu dan dan dilihat kejujuran yang menyampaikannya hingga sampai pada Rasulullah”

Ini menujukan bagaimana hati-hatinya ulama terdahulu memilih perkataan dan perbuatan rasulullah, hadits-hadits tersebut tidak mungkin sampai ke telinga kita bila perawinya tidak hafal hadits tersebut, padahal zaman terpaut 14 abad dari zaman Rasul hidup, kemudian beliau melanjutkan kembali.

“Ini adalah kenikmatan besar dari Allah yang harus kita jaga, kita harus menjaganya dengan terus mempelajarinya, orang-orang terdahulu sebelum kita banyak yang menghafal ilmu dan berbagai hal, kemudian semakin lama banyak yang lari dari menghafal karena mereka malas, dan ketika mereka memerlukan ilmu itu, mereka sudah tidak sanggup lagi karena mereka malas menghafal. dan saya memperhatikan mereka yang sedang belajar mengulangi pelajaran dua atau tiga kali, maka setelah dua hari berlalu, lupalah mereka. Kemudian bila mereka membahas hal tersebut dalam pembicaraan/ perdebatan mereka tidak sanggup untuk menyampaikan ilmu tersebut.

Disini bisa kita lihat, bahkan setelah 1000 tahun berlalu, kita masih melihat kasus seperti ini disekitar kita, kemudian beliau memberi nasehat

“Maka dibutuhkan untuk menghafal dahulu walaupun akan lelah pada awalnya, dan hafalan itu harus betul-betul baik. Maka ketika saya(ibnu jauzi) melihat para pelajar malas untuk menuntut ilmu, maka saya tulislah tulisan ini.”

Dari tulisan diatas, sesungguhnya menghafal adalah Sunnah Rasul, sebagaimana hadits beliau tentang meninggalkan 2 perkara yaitu Al Qur’an dan Al Hadits.

Al Qur’an dan hadits tidak akan kita kuasai kecuali dengan menghafalnya

Kita bisa melihat keresahan Imam Ibnu Jauzi melihat pelajar-pelajar di masa itu yang mulai malas menghafalkan ilmu,/ mungkin beliau lebih resah lagi ketika melihat generasi masa kini yang bukan hanya terjangkiti rasa malas, tetapi disuguhi berbagai godaan dan kemudahan untuk melihat ilmu.

Tanpa kita sadari, zaman teknologi ini membuat otak kita tumpul karena jarang menghafal, dan membuat kita terlalu bergantung pada benda-benda sekitar, buku, kertas, smartphone, internet.kita lihat

Pelajar yang mengerjakan tugas hanya copy paste dari internet.

Mahasiswa yang membuat skripsi 80% isinya hasil meniru dari skripsi kakak kelasnya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun