Mohon tunggu...
Dzulfadly Dzikri kurnia
Dzulfadly Dzikri kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo perkenalkan nama saya Dzulfadly Dzikri Kurnia, saya merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Negri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akhlak Tasawuf: Metode Penyucian Diri (Tazkiyatun Nafs)

7 November 2023   19:00 Diperbarui: 7 November 2023   19:06 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Apa itu Tazkiyatun Nafs

     Pertama adalah Tazkiyah diartikan sebagai, ajaran Rasulullah kepada manusia yang jika dipatuhi maka akan menyebabkan jiwa mereka tersucikan olehnya.

     Nafs pada pembahasan ini bermakna jiwa, sebagai sesuatu yang menggerakkan jasmani, dan bisa dididik agar dapat dikendalikan. Terdapat pada surat As-Syams ayat 8 yang berbunyi

"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya ".

Tazkiyatun Nafs,  berarti melibatkan proses pembersihan dan menyucikan diri, pikiran, dan niat seseorang untuk mencapai tingkat kemurnian spiritual dan moral yang lebih tinggi. Dengan cara ini terdapat intropeksi diri, dan usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT

B. Pembagian Nafs Menurut Al-Qur'an

     Didalam Al-Qur'an, Nafs (jiwa) manusia dibagi menjadi beberapa tingkatan atau jenis yang mencerminkan kondisi spiritual seseorang.

Spiritualitas memiliki peran yang penting bagi setiap manusia. Beberapa upaya untuk meningkatkan spiritual, maka upaya yang dapat dilakukan yaitu tazkiyah al-nafs. Tazkiyah al-nafs merupakan proses melakukan penyucian jiwa yang tiada pernah henti. Pikiran-pikiran yang tidak baik perlu dihilangkan, bisikan-bisikan setan yang kotor harus dibersihkan. Penyakit ruhani seperti ujub, sombong, hasud, dengki, benci, tidak ridha, mudah tersinggung, mudah marah, serakah, ingin menang sendiri, egois, masa bodoh, dan sejenisnya harus dibersihkan setiap waktu dan setiap saat. Dalam hati harus ditumbuhkan rasa kasih sayang, ditumbuhkan rasa syukur, rasa rahmat, cinta, peduli, simpati, empati, penghargaan atas orang lain, disiplin beribadah dan penerapan disiplin-disiplin dalam hal apapun, maaf dan sebagainya.

  Ada beberapa referensi dari Al-Qur'an yang menyebutkan pembagian nafs ini, berikut merupakan beberapa tingkatan nafs yang umumnya diidentifikasi:

1. Nafs Ammarah

Nafs yang cenderung kepada kejahatan dan dorongan hawa nafsu. Ini adalah tingkatan nafs yang penuh dengan godaan dan keinginan yang memimpin kepada dosa.

2. Nafs Lawwamah

Nafs yang merasa bersalah dan menyelahkan diri sendiri. Ini adalah tahap dimana individu mulai merenungkan tindakan mereka dan merasa penyesalan atas dosa-dosa mereka.

3. Nafs Mutmainnah

Nafs yang merasa tenang dan tentram dalam ketaatan kepada Allah. Ini adalah tahap yang dicapai ketika seseorang telah mencapai ketenangan dan kepuasan spiritual melalui ketaatan.

C. Penyucian Jiwa Menurut Al-Qur'an

     Dalam Al-Quran kata kerja tazkiyah digunakan sebanyak dua belas kali. M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menafsirkan ayat di atas, setelah Allah bersumpah dengan sekian banyak hal, Allah berfirman menjelaskan apa yang hendak ditekankan-Nya dengan sumpah-sumpah di atas. Yaitu Sungguh telah beruntunglah meraih segala apa yang diharapkannya siapa yang menyucikan dan mengembangkanya dengan mengikuti tuntunan Allah dan Rasul serta mengendalikan nafsunya, dan sungguh merugilah siapa yang memendamnya yakni menyembunyikan kesucian jiwanya dengan mengikuti rayuan nafsu dan godaan setan, atau menghalangi jiwa itu mencapai kesempurnaan dan kesuciannya dengan melakukan kedurhakaan serta mengotorinya.

berikut adalah beberapa ayat dan prinsip terkait penyucian jiwa menurut Al-Qur'an:

Surat Al-A'la ayat 14-15

"sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."

Maksudnya adalah Adapun orang yang mendapat manfaat dari peringatan dan menyucikan dirinya lahir dan batin, maka dia akan meraih apa yang dia inginkan; karena telah menyucikan diri, mengambil manfaat dari apa yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, dan mengerahkan segenap kemampuan untuk menyucikan dirinya. Dan jiwa yang suci dan bersih akan mendapat petunjuk, sehingga akan mendatangi apa yang bermanfaat baginya dan berzikir menyebut nama Tuhannya.

Surat Al-Baqarah ayat 222

"Al-Qur'an menekankan pentingnya menjaga kebersihan fisik dan spiritual."

Maksudnya adalah jauhilah berjima dengan istri pada waktu haid sampai haid mereka selesai. Jika telah selesai dan mereka telah mandi, maka boleh bagi kalian berjima dengan mereka pada tempat yang dihalalkan Allah bagi kalian. Sungguh Allah Maha Mencintai orang-orang yang banyak beristighfar dan menjauhi perbuatan keji dan kotor.


Ayat-ayat yang mengajarkan bahwa beribadah, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama manusia adalah cara-cara untuk membersihkan dan memurnikan jiwa.


Surat Al-Asr 1-3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun