Mohon tunggu...
Dzariyatuz Zulfa
Dzariyatuz Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Jember FUAH Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Sila Pertama Pancasila di Era Pandemi Saat Ini

11 November 2021   13:48 Diperbarui: 11 November 2021   13:57 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita akan dapat mengatasi pandemi COVID-19 apabila kita dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila," kata gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal Agus Widjojo dalam konferensi pers gugus tugas penanganan COVID-19, Senin, 1 Juni 2020.

Munculnya pandemi COVID-19 menjadi sebuah permasalahan global. Virus ini membuat seluruh negara terdampak melakukan sosial distancing, bahkan melakukan lockdown demi memutus penyebaran virus. Ini masih berlangsung dan belum memberikan sinyal kapan segera berakhir.

Pancasila hadir sebagai ruh kepribadian bangsa yang mengingatkan bahwasanya bangsa Indonesia tetap harus bekerja sama serta bersatu. Pandemi COVID-19 merupakan kewajiban bersama seluruh bangsa Indonesia agar kita mampu mengembalikan kondisi negara untuk menjalankan kehidupan bernegara kembali serta berjuang melawan pandemi. Kunci dalam menghadapi sebuah masalah hakekatnya adalah bersatu tanpa memandang perbedaan antara golongan.

Pentingnya pemahaman implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap masyarakat diperlukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa mengurangi berpergian keluar rumah untuk mencegah kontak fisik merupakan salah satu hal yang termasuk mengimplementasikan nilai Pancasila. Karena itu, pemahaman mendalam tentang nilai Pancasila merupakan hal penting dalam upaya preventif agar masyarakat tidak melanggar ketentuan pemerintah terkait dengan upaya penyelesaian dan penanganan COVID-19.

Pemahaman nilai Pancasila dinilai mampu mencegah terjadinya pelanggaran yang dilakukan masyarakat atas kebijakan yang dibuat pemerintah. Dalam keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari ideologi kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Keadaan ini mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila. Penerapan nilai Pancasila diharapkan mampu dengan cepat mengatasi pandemi ini, seperti penerapan sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa."

Dalam sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai religius yang menjadi fondasi dalam kehidupan spiritual masyarakat. Kepercayaan kepada Tuhan merupakan fondasi terbesar dalam aspek kehidupan titik di saat pandemi COVID-19 ini. Penerapan sila pertama dapat dilakukan dengan cara selalu berdoa dan berserah diri kepada-Nya untuk keselamatan agar virus ini akan segera berakhir dari dunia. Jadi, sila pertama juga menjadi fondasi penguat di dalam diri manusia pada masa seperti ini.

Di masa pandemi covid 19 ini warga dihimbau untuk melaksanakan ibadah di rumahnya masing-masing. Tetapi sekarang sesudah penerapan kenormalan baru, masjid sudah ramai dikunjungi lagi oleh jamaahnya. Di beberapa daerah salat Jumat sudah dilakukan kembali di masjid dengan syarat menggunakan masker sesuai protokol kesehatan dari pemerintah. Keterbatasan saat beribadah di masa pandemi ini dipandang ada hikmah dan pengajarannya bahwa hubungan dengan Tuhan tidak akan selalu linear dengan melakukan aktivitas ibadah di masjid gereja pura ataupun tempat ibadah lainnya. Yang diperlukan ialah mampu menciptakan relasi dan komunikasi yang khusus dan ibadah bukan hanya sekedar hubungan manipulatif dan datang kepada Tuhan saat terdesak.

Selain dengan mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan menjaga jarak dan tidak keluar rumah kita juga harus senantiasa berdoa kepada Tuhan. Karena pada dasarnya kondisi pandemi covid 19 saat ini tentunya tidak lepas dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Dalam menyikapi pandemi ini, tentu perlu dilandasi dengan kekuatan iman.

Nilai ketuhanan ini berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggap sakral suci, agung, dan mulia. Memahami ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang berketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridho Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun