Mohon tunggu...
Nurahmaddzulfikri
Nurahmaddzulfikri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Manusia yang lahir dijepara untuk membanggakan orang tua.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggil Saja Si Cantik

27 Oktober 2023   06:32 Diperbarui: 27 Oktober 2023   06:52 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/6m8s7eNwg2BwdjcU8

NB: Cerita ini saya ambil dari kisah sahabat saya yang saya kasih nama si cantik.

Perempuan cantik ini lahir pada 4 april 2004, ia hidup dengan ayah ibu dan adiknya. Dia seorang gadis desa biasa yang kehidupan sehari harinya membantu orang tua dan bersekolah adalah hal wajib yang ada didirinya sekarang.

Awal mula ceritanya adalah ketika ia mulai kecil dari kehidupan keluarga yang seberhana dan cukup ia mulai tumbuh dengan didikan orang tua yang keras dan kasar. Tak sering juga dia mendapat kekerasan dari orang tuanya mulai di pukul, di kekang hingga di marahi setiap dia melakukan kesalahannya, ia berpikir bahwa mungkin karna kesalahannya yang membuat orang tuanya marah. Tetapi ia juga memiliki sedikit trauma dari kekerasan orang tuanya itu.

Sekitar menginjak bangku SD kelas 5 ia mempunyai adik yang lahir dari ibunya. Di saat adiknya lahir konflik di hati dan pikirannya mulai tumbuh, karena ternyata adiknya ini di perlakukan berbeda oleh orang tuanya yang tidak sesuai dengan yang di perlakukan orang tuanya kepada si cantik pada zaman ia kecil, timbul lah pemikiran dari dirinya orang tua tidak sayang, orang tua membuat dirinya trauma dan masih banyak lagi pikiran dia yang liar itu. Namun konflik itu tidak ia munculkan karena ia takut malah orang tuanya melakukan kekerasan lagi ke pada dirinya yang itu menjadi trauma terbesarnya, sehingga ia tidak ambil pusing bahwa adiknya mendapat kasih sayang yang besar dari orang tuanya, walaupun ia juga punya ke iri an dan dengki juga di hatinya namun ia pendam.

Masa remaja akhirnya tiba, si cantik berusia 14 tahun dan tepat kelas 2 SMP yang dimana masa masa ini adalah masa seseorang butuh seseorang yang bisa dijadikan sandaran, yang seharusnya orang tua tapi dia tidak nyaman karena ia berpikir bahwa dia tidak mendapat kasih sayang dari orang tuanya dan malah membuat dirinya takut akan kekerasan dan trauma terus terusan kepada orang tuanya. Lalu dia akhirnya menemukan sandaran yang dia rasa itu adalah orang yang paling baik terhadapnya yaitu teman cowok atau pacar, dia akhirnya selalu melampiaskan kasih sayangnya ke pacarnya hingga main, sekolah dan semuanya bareng dan di juga percaya pada cowoknya bahwa dia orang paling tulus yang pernah di temui olehnya.

Setelah lulus SMP ia ternyata tidak bisa bersekolah lagi bareng disekolah yang sama dengan cowoknya karena beda keinginan, tapi mereka tetap berhubungan walau jarang ketemu dengan alasan perbedaan sekolah di SMA yang berbeda inilah mereka menjalani hubungan yang tidak seperti jaman SMP mereka. Dan akhirnya kejadian ini muncul setelah menginjak kelas 2 SMA, hal yang di takutkan si cantik yaitu perselingkuhan akhirnya terungkap dan cowoknya selingkuh, manusia yang benar benar ia percaya di hidupnya itu ternyata selingkuh dan selingkuhnya dengan sahabat si cantik sendiri. Hati hancur, pikiran Bubrah keluarga tidak ada yang sayang itulah pikiran dia sampai ia tidak percaya lagi dengan orang lain dan takut memulai apapun.

Akhirnya kelas 3 SMA sebelum ia lulus mulai lah dia membuka hati dan pikirannya kembali setelah kejadian satu tahun hampir dua tahun itu menimpa dia, akhirnya dia didekati salah seorang pria yang lembut, baik dan ia mulai suka dengan cowok tersebut, alhasil mereka berhubungan intens dan mereka ini tidak berpacaran karena trauma dari si cantik ini belum sembuh sepenuhnya tetapi si pria ini sabar menunggu sampai sekarang mereka masih bersama walau hubungan mereka masih belum jelas atau di jaman sekarang adalah HTS (hubungan tanpa status).

Selesai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun