Mohon tunggu...
M Yahya Dzulkarnain
M Yahya Dzulkarnain Mohon Tunggu... -

Uang bukan segalanya, Tapi segalanya butuh Uang?

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apa Sih Nikmatnya Kopi?

23 September 2012   13:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ada yang bertanya-tanya, APA SIH NIKMATNYA KOPI? Sudah pahit, baunya tajam, bikin susah tidur, pokoknya tidak baik untuk kesehatan deh..

Lho, jangan salah..
Dengan minum kopi Anda tentu saja akan merasakan spirit yang membangkitkan stamina ketika lelah. saat sedang lembur dan harus begadang, kopi sangat membantu mengurangi rasa ngantuk Anda, bahkan tanpa Anda sadari kerjaan akan terasa ringan, mungkin dikarenakan Anda merasakan perasaan relax ketika Anda sibuk bekerja dan sesekali menyeruput kopi.

Kopi adalah 'teman' dikala sendiri ataupun kala berteman. Dengan secangkir kopi di tengah kesendirian Anda, membau aromanya.., membiarkan udara kopi itu mengalir ke otak Anda dan menstimulus seluruh saraf di tubuh Anda merasakan damai.

Ya, biarkan kesendirian Anda terusik dengan secangkir kopi. Nikmati orgasmemu bersama aroma kopi yang seksi. Lepaskan segala penatmu, masalahmu, santailah.., karena kopi adalah teman yang setia.

Bersama teman, kopi tentu saja dapat diandalkan menjadi teman berteman. Bayangkan bagaimana hambarnya sebuah pembicaraan jika tanpa dinikmati dengan beberapa cangkir kopi. Kopi memang teman berteman yang setia. Dengan tenang kopi dicangkir Anda seolah ikut menyimak renyah pembicaraan kalian, sembari menanti saat untuk sedikit terguncang ketika diangkat untuk diseruput. Setelah itu, dia kembali diam, menyimak pembicaraan kalian, sambil menanti saat untuk terguncang dan diseruput lagi. Akh, filosofi kesabaran yang diajarkan dari kopi.

Kopi adalah ketenangan jiwa, 'harta karun', kopi itu, sexy!
Maka biarkan tawa dan cerita membumi kita menguap melangit.

Lalu, masih ada yang belum bisa merasakan nikmatnya kopi?

[kasihan.]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun