Mohon tunggu...
Dzuha Bintang
Dzuha Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup Sekali Jadikan itu Berarti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Etika dan Moral Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan

22 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 22 Desember 2023   20:07 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman yang tak henti memberikan dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, dan dunia kesehatan tidak terkecuali. Profesi perawat, sebagai salah satu elemen yang krusial dalam sistem pelayanan kesehatan, tidak hanya mengalami perubahan dalam teknologi dan praktik klinis, tetapi juga dihadapkan pada tantangan etika dan moral yang semakin kompleks. Sejalan dengan kemajuan zaman ini, nilai-nilai yang membentuk landasan etika dan moral perawat pun mengalami evolusi (Wijaya & Nugroho, 2021). 

Perkembangan teknologi, globalisasi, dan penggunaan media sosial telah menciptakan lingkungan di mana perawat harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan etika yang baru dan mendalam, selain itu hal tersebut tadi juga telah mengubah cara orang berinteraksi, menciptakan tantangan dan peluang baru dalam praktek perawat. 

Dalam konteks ini, penting untuk memahami perubahan nilai yang terjadi dan bagaimana hal itu mempengaruhi sikap dan tindakan moral para perawat. Tujuan dari penulisan essay ini ini adalah untuk menggali dan memahami pengaruh perkembangan zaman terhadap etika dan moral perawat. 

Essay ini akan menjelaskan implikasi dari perkembangan teknologi, globalisasi, dan media sosial terhadap nilai dan praktek etika dalam konteks pekerjaan perawat. Melalui essay ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan nilai yang terjadi dan tantangan yang dihadapi oleh perawat dalam era digital.

Salah satu dampak signifikan dari perkembangan zaman adalah kemajuan teknologi terkhusus di bidang kesehatan. Penggunaan teknologi canggih seperti robotika, kecerdasan buatan, dan sistem informasi kesehatan telah memberikan perubahan dalam cara pemberian asuhan keperawatan. Perawat saat ini dihadapkan pada tuntutan untuk menguasai teknologi baru ini, yang pada gilirannya dapat menimbulkan dilema etika (Asmadi, 2008) Penggunaan alat-alat canggih memunculkan pertanyaan etikal tentang privasi pasien, keamanan data, dan dampak teknologi terhadap hubungan manusiawi antara perawat dan pasien. 

Perawat harus memastikan bahwa penggunaan teknologi tidak mengorbankan nilai-nilai inti etika, seperti rasa hormat, keadilan, dan kejujuran dalam praktik perawatan. Selain itu juga dengan kemajuan teknologi ini juga akan berdampak pada meningkatnya pengetahuan masyarakat sehingga berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etika dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati (Febriana, 2017).

Berbicara mengenai perkembangan zaman dan teknologi, ada satu hal yang berkembang pesat pula seiring berjalannya kedua hal tersebut, yaitu media sosial. Penggunaan media sosial oleh perawat dapat memicu berbagai dampak terhadap etika dan moral (Nursalam, et. all 2017). Penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat merusak citra profesi keperawatan, seperti menyebarkan informasi pribadi pasien atau menampilkan branding diri sebagai perawat namun tidak sesuai dengan citra profesi yang telah dibangun. 

Oleh karena itu, perawat harus memperhatikan etika dan moral dalam penggunaan media sosial. Dalam kode etik perawat dan klien, disebutkan bahwa perawat wajib merahasiakan sebagai sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan demikian, perawat dilarang untuk menyebarkan informasi, kondisi, atau apapun mengenai pasien di media sosial. 

Selain itu, perawat senantiasa harus menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional. Penggunaan media sosial yang bijak dapat membantu perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Media sosial memungkinkan perawat untuk menghubungkan kehidupan pribadi dan profesional mereka, memfasilitasi percakapan dengan rekan kerja tentang kemajuan perawatan kesehatan, memfasilitasi untuk berbagi pengalaman dan ilmu yang telah mereka pelajari, dan masih banyak lagi. Namun, perawat harus memperhatikan privasi pasien dan memperhatikan hak pasien dalam penggunaan media sosial (Wijaya, et all 2022).

Kesimpulannya perkembangan teknologi terkhusus di bidang kesehatan membawa tantangan etika bagi perawat, memerlukan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai etika fundamental. Dalam konteks ini, penggunaan teknologi canggih memunculkan dilema etika terkait privasi pasien dan dampak terhadap hubungan manusiawi. Perawat perlu memastikan bahwa nilai-nilai etika seperti rasa hormat, keadilan, dan kejujuran tetap menjadi pijakan dalam praktik perawatan. Selain itu, meningkatnya pengetahuan masyarakat, didorong oleh kemajuan teknologi, menempatkan tuntutan yang lebih tinggi pada mutu pelayanan keperawatan. Profesi keperawatan harus membangun profesionalisme berbasis etika dan moral tinggi untuk memenuhi harapan tersebut. Penggunaan media sosial oleh perawat menjadi area lain yang memerlukan pertimbangan etika. Ketidakbijakan dalam bermedia sosial dapat merusak citra profesi, sementara penggunaan yang bijak dapat meningkatkan kolaborasi dan pengetahuan. Kesadaran akan etika dan moral tetap krusial dalam menghadapi kompleksitas perkembangan zaman. Perawat perlu memahami nilai-nilai etika dan mengaplikasikannya dalam setiap aspek praktik, baik dalam teknologi kesehatan maupun interaksi melalui media sosial. Penerapan etika yang kuat membantu perawat menjaga integritas profesi dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermartabat dan berkualitas tinggi.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun