Mohon tunggu...
Dzoulfiqar Gani
Dzoulfiqar Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manuver Politik di Tengah Publik yang Sakit

12 Oktober 2022   00:59 Diperbarui: 12 Oktober 2022   01:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan negara demokrasi. Masyarakat Indonesia secara umum telah memahami makna yang terkandung dari demokrasi. Demokrasi sendiri dapat diartikan sebagai pemberian kekuasaan politik yang bebas terhadap rakyat. 

Oleh sebab itu kemudian dengan berlakunya prinsip demokrasi di Indonesia, maka sepatutnya masyarakat Indonesia telah memahami hak dan kewajiban masing-masing dalam memandang situasi politik di negaranya. Karena prinsip demokrasi sendiri merupakan kebebasan individu yang dalam konteks politik dapat diartikan sebagai pemberian kebebasan dalam menentukan sikap atau pilihan politiknya tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Prinsip demokrasi ini tentu senantiasa berlaku di Indonesia dengan dicerminkan oleh rutinitas negara dalam melaksanakan pemilu dalam jangka waktu tertentu. Salah satu yang selalu menjadi hal yang menarik adalah pemilihan umum presiden Republik Indonesia yang telah secara rutin dilaksanakan selama 5 tahun sekali. 

Sejak awal dilaksanakannya pemilihan presiden secara langsung tahun 2004, Indonesia telah mengalami berbagai pasang surut siatusi politik imbas dari perhelatan politik tersebut. 

Hal tersebut tentu menjadi suatu hal yang menarik ditunggu dalam rangka memandang pemilihan umum presiden yang akan dilaksanakan beberapa tahun yang akan datang yaitu tahun 2024. 

Meskipun pelaksanaan pemilihan presiden masih beberapa tahun lagi, namun nuansa panas di panggung perpolitikan Indonesia kian terasa hingga masyarakat luas. Berbagai upaya menaikkan pamor figur kerap kali dilakukan oleh beberapa partai politik. Hal tersebut tidak lain dilakukan untuk memperkuat pengaruh figur politiknya agar masyarakat tergugah untuk memilihnya di pemilihan presiden mendatang. 

Namun, hal tersebut seakan-akan memberikan jawaban atas berbagai asumsi masyarakat di Indonesia. Momen-momen manuver politik belakangan ini tentu memberikan kesan bahwa para politisi dan juga pemerintah sedang haus akan kekuasaan. Meskipun masyarakat Indonesia tengah mengalami berbagai masalah sosial yang cukup menunjukkan bahwa kondisi sosial kemasyarakatan kita sedang tidak sehat.

Pada awal september lalu publik diresahkan oleh kebijakan kenaikan BBM bersubsidi, yang mana hal tersebut merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. 

Dengan diberlakukannya kebijakan tersebut secara langsung menambah beban masyarakat, karena pada dasarnya pemberlakuan kebijakan kenaikan BBM bersubsidi tentu akan sangat berdampak pada masyarakat menengah ke bawah. 

Masyarakat yang seharusnya mendapatkan kebijakan yang mempermudah kehidupannya justru malah mendapatkan beban tambahan dengan naiknya BBM bersubsidi tersebut. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kenaikan BBM tersebut turut berdampak ke berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Belum lama dari momen kenaikan BBM, kemudian masyarakat Indonesia kembali dilanda peristiwa yang cukup memilukan terutama bagi para pecinta sepakbola tanah air yaitu tragedi Kanjuruhan di Malang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun