Mohon tunggu...
Dzikrul Hakam
Dzikrul Hakam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

29 Juni 2024   23:32 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Belajar Konstruktivisme: Pendekatan Pembelajaran yang Membangun Pengetahuan
 
Konstruktivisme merupakan sebuah model pendekatan alternatif yang menawarkan solusi terhadap kelemahan pendekatan behavioristik. Dipelopori oleh J. Piaget, konstruktivisme menganggap pengetahuan sebagai hasil konstruksi dari individu yang menganalisis informasi yang diterima. Proses belajar dalam konstruktivisme melibatkan pembentukan pemahaman secara aktif, di mana individu tidak hanya menerima pengetahuan dari guru tetapi juga secara terus menerus membentuknya. Metode seperti trial and error, dialog, dan partisipasi aktif peserta didik dianggap penting dalam proses pembentukan pengetahuan dalam konteks pendidikan.
 
Menurut konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat diserahkan begitu saja dari guru kepada murid. Hal ini menekankan bahwa peserta didik harus secara mental aktif membangun struktur pengetahuannya berdasarkan tingkat kematangan kognitif yang dimiliki. Pandangan konstruktivis dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menggunakan strategi belajar mereka sendiri secara sadar, sementara guru berperan sebagai pembimbing yang membawa siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
 
Teori konstruktivisme menyoroti proses generatif pembelajaran di mana individu menciptakan makna dari informasi yang dipelajari. Berbeda dengan pendekatan behavioristik yang melihat belajar sebagai respons mekanistik terhadap stimulus, konstruktivisme menganggap belajar sebagai proses konstruksi pengetahuan yang diberi makna sesuai dengan pengalaman individu.
 
Selain itu, konstruktivisme juga menekankan pentingnya proses belajar daripada hasil akhirnya. Meskipun hasil belajar dianggap penting, cara belajar dan strategi yang digunakan juga memiliki peran vital dalam perkembangan pemikiran dan skema berpikir individu. Dalam konteks konstruktivisme, siswa "mengkonstruksi" atau membangun pemahaman mereka terhadap fenomena yang mereka alami dengan memanfaatkan pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang dimiliki.
 
Secara keseluruhan, teori konstruktivisme menekankan pentingnya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, pengembangan kemampuan belajar mandiri, dan kemampuan siswa untuk mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Dengan pendekatan ini, pembelajaran bukanlah sekadar mentransfer pengetahuan, tetapi harus dibangun oleh peserta didik sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar, sementara siswa memiliki peran sentral dalam mengonstruksi pengetahuan mereka.
 
Dengan demikian, konstruktivisme merupakan landasan paradigma pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif siswa, pengembangan belajar mandiri, dan pengembangan kemampuan siswa untuk mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Asumsi-asumsi konstruktivisme menyoroti interaksi antara individu, perilaku, dan lingkungan dalam proses pembelajaran dan penyempurnaan pengetahuan serta keterampilan. Konstruktivisme memberikan ruang bagi siswa untuk aktif mengembangkan pengetahuan mereka sendiri melalui latihan, eksperimen, dan interaksi dengan sesama siswa, sehingga pengetahuan yang dimiliki dapat berkembang dan bertambah.
 
Dengan pendekatan konstruktivisme yang menekankan pembangunan pengetahuan secara aktif oleh peserta didik, proses pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan sesuai dengan pengalaman dan kematangan kognitif yang dimiliki. Konstruktivisme sebagai teori pembelajaran memberikan landasan yang kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang memfasilitasi perkembangan kognitif dan pemahaman yang berkelanjutan bagi peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun