Pagi ini, biar aku ceritakan untukmu satu dongeng yang ini. Di suatu negeri, ada dua orang saudara kakak - adik yang selalu tidak akur. Atau lebih tepatnya, salah seorang dari kakak - adik ini, yaitu si Kakak, memiliki sifat iri terhadap saudara kandungnya, si Adik. Si kakak selalu ingin lebih pintar dan lebih sukses dari pada si adik. Meski ternyata hal tersebut tidak pernah terjadi, karena si Adik jelas lebih pintar dari pada si Kakak. Sampai akhirnya, pada suatu ketika si Kakak memamerkan harta dan barang kekayaannya kepada si Adik, berupa mobil, emas, pakaian sutra dan barang mewah lainnya. Dia merasa sudah bisa melangkahi si Adik dengan berbagai barang berharga mahal tersebut. "Lihat ini adikku, kau pasti tidak punya pakaian sutra dari China sehalus ini?" ujar si Kakak sombong. Si Adik yang tadinya tidak tertarik dengan "pameran" si Kakak, lama kelamaan kesal juga. Dan untuk membalas sikap sombong si Kakak, dia memikirkan sebuah strategi. Besoknya, si Adik menunjukkan sebuah lonceng pada si Kakak. "Hei, kak. Lihat aku punya sebuah lonceng sakti dan ajaib" Si Kakak yang sedang memamerkan seluruh kekayaannya kepada tetangga terkejut, tetapi untuk menjaga gengsi di depan adiknya, dia hanya diam dan bersikap acuh. Sambil dengan nada ketus dia bertanya kepada si Adik : "Lonceng apakah yang sakti dan ajaib itu?" "Dengan lonceng ini, aku bisa membeli apapun yang aku mau tanpa harus membayar, tetapi cukup dengan membunyikan lonceng ini saja" jawab si Adik santai. "Ah, mana mungkin itu" si Kakak tidak mempercayainya. "Ya sudah" si Adik cepat-cepat meninggalkan kakaknya itu dengan sikap yang membuat kakaknya penasaran akan keampuhan lonceng sakti itu. Setelah perbincangan itu, kemudian si Adik pergi ke sebuah warung untuk membeli makanan semacam cendol sambil diikuti oleh si Kakak yang ingin melihat dan membuktikan sendiri keampuhan lonceng sakti milik adiknya tersebut. Setelah si Adik selesai memakan makanan serupa cendol itu, kemudian dia hendak pergi meninggalkan si penjualnya tanpa membayar apa yang telah dimakannya. "Hey anak muda, bayar dulu ini" panggil si mamang penjual. Tetapi, bukannya si Adik mengeluarkan uang untuk membayarnya, dia malah mengeluarkan lonceng sakti sambil membunyikan lonceng itu sebanyak tiga kali. "kring,,,kring,,,kring,,," Dan terjadilah keajaiban itu. Si penjual seolah terhipnotis dan mempersilahkan si Adik untuk pergi begitu saja tanpa harus membayar. Tentu, melihat hal ini si Kakak yang memperhatikan kejadian tersebut dari balik pohon pinus menjadi kaget dan mulai timbul ingin memiliki lonceng tersebut. "Demi emas yang aku punyai lebih dari seribu batang di dalam lemari, aku tidak percaya ini. Lonceng itu begitu ajaib. Aku harus memilikinya" kata si Kakak di dalam hati "Tetapi, aku harus membuktikannya sekali lagi, bisa saja itu hanya tipuan adikku dengan penjual itu" Setelah kejadian itu, kemudian si Adik pergi ke sebuah toko baju dari kulit hewan dengan kualitas terbaik di negeri itu. Lagi - lagi ini diikuti oleh kakaknya yang ingin membuktikan dengan lebih yakin bahwa lonceng itu benar-benar ajaib. Di toko tersebut, si Adik memborong semua pakaian mahal. Dan sekali lagi, dia tidak membayar menggunakan uang. Ketika dia menuju kasir, dia hanya mengeluarkan lonceng dan membunyikannya sebanyak tiga kali :Â Â "kring,,,kring,,,kring,,," Lalu keajaiban pun terjadi. Si Adik keluar dari toko tersebut dengan membawa semua barang belanjaannya yang mahal tanpa sedikit pun dia membayarnya. "Wah, benar-benar hebat lonceng itu. Jika aku bisa memilikinya, aku pasti bisa belanja kain sutra sepuasnya sampai ke yang mahal" kata si Kakak, yang ternyata dia bersembunyi di toko pakaian tadi dengan caranya pura - pura menjadi patung pajangan pakaian. Demikian selanjutnya si Adik terus berkeliling dari satu toko ke toko lainnya untuk berbelanja tanpa harus membayar, tetapi cukup membunyikan lonceng ajaibnya tersebut sebanyak tiga kali. Dan si Kakak yang melihat semuanya dengan mata kepala nya sendiri akhirnya tergoda untuk memiliki lonceng ajaib tersebut. "Hei adikku" seru si Kakak "Bolehkah lonceng itu aku beli?" "Oh, lonceng ini? Tentu tidak akan aku jual karena lonceng ini sungguh sangat ajaib. Lihat ini aku belanja sebanyak ini tanpa membayar sepeserpun pada penjualnya" jawab si Adik menggoda. "Hei adikku, aku ini kakakmu, kita saudara sekandung dan sedarah. Izinkanlah aku untuk memiliki lonceng itu demi darah ayah dan ibu yang mengalir di tubuh kita berdua" rayu si Kakak. "Hmm...nanti aku pikir-pikir dulu soalnya kalau aku berikan lonceng ajaib ini kepadamu, niscaya aku tidak akan bisa belanja apa-apa lagi" Â jawab si Adik nampak polos. "Tidak usah khawatir. Ini aku berikan semua milikku untukmu. Emas, pakaian sutra, mobil dan barang2 lain kepunyaanku, aku berikan kepadamu" pikir si Kakak bahwa dengan dia memiliki lonceng ajaib itu, sudah barang tentu jika dia bisa membeli barang2 baru yang jauh lebih mahal dan mewah dibandingkan yang dia akan berikan kepada adiknya. Maka, si Adik pun kemudian memberikan lonceng ajaib itu ke si Kakak dan sebaliknya si Kakak memberikan semua harta miliknya pada si Adik. Alhasil, si Kakak sudah tidak memiliki harta barang sedikitpun. Setelah itu, si Kakak hendak mencoba keampuhan lonceng tersebut dengan berjalan ke pasar dan berbelanja. Pikirnya : "Aku mau belanja semua barang mewah yang ada di sini tanpa harus membayar,cukup membunyikan lonceng ajaib ini saja" Sesampainya di sebuah toko, dia pun membeli aneka karpet mahal, gelas-gelas mewah dan lain sebagainya. Tetapi ketika di bagian kasir dengan sombongnya si Kakak membunyikan lonceng ajaib dan berharap keajaiban itu muncul, yaitu keajaiban memberi gratis belanjaannya tersebut. Tetapi, ternyata keajaiban itu tidak ada. Sudah berpuluh - puluh kali dia membunyikan lonceng tersebut, hanya saja tidak terjadi apa-apa. Malah, si kasir yang kesal kemudian memarahinya : "Bapak ini mau belanja atau mau jualan es doger sih? Cepat bayar pak, dan itu tolong loncengnya di diemin. Berisik mengganggu orang lain!" Alhasil, si Kakak terkejut "Lho, harusnya kan semua ini gratis. Aku sudah mempunyai lonceng ajaib ini. Tadi adikku belanja ke sini dan dia juga tidak membayar sepeserpun hanya dengan membunyikan lonceng ini" Debat pun tidak bisa dihindarkan antara si kasir dan si Kakak. Sampai akhirnya si Kakak mengetahui dari manager toko tersebut, bahwa ternyata adiknya itu sebelumnya sudah mendatangi toko tersebut dan toko-toko lainnya sebelum dia berbelanja. Dia sudah membayar terlebih dahulu belanjaannya dan memberi tahu kasir-kasirnya agar berpura - pura memberikan belanjaan itu gratis setelah dia membunyikan lonceng ini sebanyak tiga kali. "Hah?!" si Kakak teperanjat kaget. Dan si Adik tertawa melihat kejadian yang menimpa kakaknya tersebut,yang tidak lama kemudian digiring oleh penjaga keamanan untuk dikeluarkan dari toko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H