Pemerintah Desa Banjiran adakan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di aula balai desa Banjiran pada jumat (5/7/2024) kegiatan ini rutin diadakan oleh pemerintah desa Banjiran bekerjasama dengan puskesmas Warungasem, Acara tersebut dihadiri oleh segenap warga desa Banjiran.
Dokter intensif puskesmas Warungasem menyampaikan bahwa tujuannya diadakan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) untuk mendata warga desa Banjiran yang borpotensi terkena penyakit tidak menular (PTM).
"Tujuannya diadakan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) ini yaitu untuk mencegah dan menscreening penyakit tidak menular, contohnya itu adalah hipertensi atau darah tinggi, diabetes melitus" kata dr.Era.
Saat Pos Binaan Terpadu (Posbindu) dr. Era menyampaikan bahwa masyarakat desa Banjiran mengikuti beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan perawatan dan pengobatan (PDP), pemeriksaan gula darah, berat badan dan pemeriksaan lainnya.
"Dari Posbindu itu dilakukan pemeriksaan PDP, pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan pemeriksaan berat badan" lanjut dr. Era.
Tidak hanya berbagai pemeriksaan yang bisa diikuti masyarakat desa Banjiran, untuk menjaga pola hidup masyarakat desa Banjira, Pemdes Banjiran juga mengadakan senam bersama yang dapat diikuti semua kalangan yang dipandu oleh seorang instruktur senam.
"Kemudian dari kegiatan ini nanti kita juga ada beberapaaktifitas seperti olahraga untuk salah satu cara mencegah adanya penyakit tidak menular (PTM)" kata dr. Era.
Lewat Pos Binaan Terpadu, pihak puskesmas dan pemdes Banjiran berharap dengan banyaknya yang mengikuti kegiatan tersebut, maka semakin banyak masyarakat yang bisa terdata dan dapat mencegah penyakit tidak menular (PTM), lalu jika ada masyarakat yang terdata dan terjangkit penyakit tidak menular (PTM), kemudian akan disarankan menjalani perawatan lebih lanjut.
"adanya Pos Binaan Terpadu ini adalah untuk mendata lebih lanjut siapa saja masyarakat yang terkena penyakit tidak menular (PTM), lalu kalua misalnya dari pemeriksaan sebelumnya cenderung hasilnya terkena penyakit tidak menular, lalu kita akan sarankan melakukan perawatan lebih lanjut" tutup dr. Era.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H