Ilmu Dakwah
Oleh: Syamsul Yakin dan Muhammad Dzikri Al Wafaa
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dakwah adalah ilmu yang empiris.
Penelitian, baik perpustakaan maupun lapangan, adalah proses yang menghasilkan makna. Menghasilkan konsep dan teori melalui pengamatan dan percobaan berkali-kali, dakwah juga dianggap sebagai ilmu.
Ilmu dakwah juga harus sistematis atau diatur secara terencana dan menggunakan metode berpikir ilmiah yang tujuannya agar mudah dipelajari oleh semua orang.
Selain itu, untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap, pokok dan bagian ilmu dakwah harus dijelaskan dengan tepat sehingga hubungan antara keduanya dapat dilihat. Dalam mendalami ilmu dakwah harus bersifat analitis.
Ilmu dakwah juga harus objektif, yang berarti tidak bias dan tidak bias. Dakwah baru dapat dianggap sebagai ilmu jika didasarkan pada fakta, bukan fantasi atau perasaan. Selain itu, perspektif tujuan dalam hal ini tidak dipengaruhi oleh perspektif internal.
Dakwah Anda juga harus verifikatif dan dapat dibuktikan. Artinya, konsep dan teori yang didukung oleh data . Dengan kata lain, ilmu dakwah dapat diperiksa keabsahannya dengan melihat data dan informasi yang ada .
Apabila didekati secara kritis, dakwah juga dapat disebut sebagai imu. Ilmu dakwah adalah hasil dari proses mendalam yang melibatkan evaluasi dan analisis. Cara berpikir ilmiah untuk menanggapi ilmu dakwah adalah sis kritis.
Selanjutnya ilmu dakwah harus memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Artinya ilmu dakwah disusun secara sistematis, objektif, rasional dan empiris sebagai ssbuah disiplin ilmu
Terakhir, ilmu dakwah itu harus bersifat logis. Artinya ilmu dakwah itu harus sesuai dengan logika, benar dalam penalaran, dan masuk akal.
Inilah delapan ciri ilmu dakwah, yakni empiris, sistematis, analitis, objektif, verifikatif, kritis, ilmiah, dan logis
Selanjutnya ilmu dakwah harus memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Artinya ilmu dakwah disusun secara sistematis, objektif, rasional dan empiris sebagai ssbuah disiplin ilmu
Terakhir, ilmu dakwah itu harus bersifat logis. Artinya ilmu dakwah itu harus sesuai dengan logika, benar dalam penalaran, dan masuk akal.