Memilih pasangan hidup adalah hal terprimer dalam kehidupan manusia yang telah mencapai tahapan umur dewasa. Mereka memilah dan memilih pasangan hidup mereka untuk bersanding dalam mengarungi bahtera cinta di atas sunnah Rasul. Setelah kita mengetahui tentang tujuan menikah maka Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk berhati-hati dalam memilih pasangan hidup karena hidup berumah tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk selama-lamanya sampai akhir hayat kita.
Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.
Ketika memilih pasangan, maka yang lihat adalah : ketampanannya, hartanya, keturunannya, dan agamanya. Nah, Islam sebagai agama yang Rahmatan lil ‘alamin, mewajibkan untuk mengutamakan kriteria yang ke-empat yakni pendalaman ilmu (sekaligus praktek) agamanya.
Tanpa kita sadaripun, ternyata daam proses memilah dan memilih pasangan ternyata ilmu Psikologi berperan dalam hal ini. Sebut saja proses “bottom-up”, yang diartikan sebagain proses pengenalan pola dimulai dari bagian-bagian dari pola yang juga menjadi dasar dari pengenalan keseluruhan. Atau lebih mudahnya pengenalan objek dari khusus ke umum, yang dalam istilah ilmu Bahasa Indonesia disebut dengan “Induktif”. Proses pengenalan bottom-up, membantu kita agar tak salah pilih dalam hal apapun, memngenali sebuah objek secara terperinci, agar tidak menyesal di kemudian hari.
و الى اخره .. والله اعلم بالصواب
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H