Di minggu ke 2 bulan September Satria seorang anak SMA Pelita Maharaja. Dia adalah seoranh anak yang populer dan di sukai banyak orang walaupun sifatnya yang kurang baik tetapi orang-orang mengenal dia karena tampan dan juga dapat di andalkan juga hebat dalam beladiri. Dia juga adalah anak tongkrongan dibelakang sekolahnya bernama warjok
Di hari Senin Satria yang baru saja di beritahu temannya bahwa tim futsal di sekolahnya akan bertanding. Satria yang antusias untuk mendukung sekolahnya, dia pun memanggil anak tongkrongannya untuk berkumpul di kantin. Nah di kantin Satria pun membahas bahwa nanti semua orang yang ikut kumpul harus ikut serta mendukung tim futsalnya. di situ dia membicarakan tentang biaya, transportasi, dan koreo untuk mendukung sekolahnya itu. Setelah Satria selesai membicarakan hal hal tadi semua temannya setuju karena memang Satria sangat di percaya oleh mereka. Lalu Septian dia anak basket yang tidak menyukai Satria dan juga merupakan wakil ketua osis di sekolahnya melaporkan ke guru kalau Satria dan teman-temannya akan tawuran setelah ultras, pada saat Satria meminta izin dia pun kesulitan untuk mendapatkan izin dari guru tetapi setelah berbincang dan bernegosiasi dengan guru-guru akhirnya dia pun mendapatkan izin unruk mendukung tim futsal. Nah dari hasil negosiasi dengan guru Satria di beri kepercayaan untuk menjaga teman temannya agar terhindar dari tindakan-tindakan kriminal saat digor tempat bertandiang dan di perjalan datang dan pulang nanti.Â
Di malam harinya Satria mengabari temannya yang berbeda sekolah supaya mereka ikut serta mendukung sekolah Satrisa. Alasan Satria mengajak temannya yang beda sekolah karena sekolah Satria dan sekolah temannya itu bersahabat. Mereka sering nongkrong bareng baik di warjok maupun di tobgkrongan temannya Satria. Lalu satria pun meminta agar temannya membawa banyak orang supaya meramaikan supporter di gornya karena dari sekolah Satria hanya memberi izin untuk 30 orang siswa saja yamg diperbolehkan untuk ikut ultras, temannya pun mengiyakan dan bilang akan membawa 30 orang juga dari sekolahnya.Â
keesokan harinya Satrisa yang sudah di warjok karena sudah izin kesekolah untuk pulang terlebih dahulu, dia menghubungi temannya untuk segera datang taklama temannya pun datang dan benar saja dia membawa 30 orang seperti janjinya. Tanpa basa basi Satria langsung menyuruh anak anak warjok dan anak sekolah temannya unruk lekas berangkat naik kopaja. Di perjalanan Satria kaget karena dia lupa memberitahu temannya untuk tidak membuat kegaduhan, kericuhan, dan bertidak kriminal. Ternyata anak sekolah temannya ada yang membawa miras dan minum di kopaja kendaraan untuk berangkat ke gor. Satria langsung memberitahu ke semua temannya untuk tidak meminum minuman tersebut tetapi ada satu anak dari sekolah temannya ini yang tidak memperdulikan ucapam satria dna dia meminum miras tersebut secara diam diam di belakang kopaja. Setelah sampai di gor anak yang minum tadi merusuh dan hampir mencari ribut dengan sekolah lain untungnya dia langsung di tangkap oleh panitia dari tunrnamen itu, setelah itu Satria di minta untuk bertanggung jawab karena dia termasuk supporter dari sekolahnya, setelah berbicara dan mengkonfirmasi pada panitia bahwa anak tersebut bukan anak sekolah Satria, setalah itu panitia mengijinkan supporter sekolahnya untuk mendukung tetapi untuk selanjutnya di larang untuk datang mendukung sekolahnya lagi karena sudah melanggar peraturan dari panitia turnamen dan Satria juga mungkin akan di hukuk oleh gurunya karena sudah melanggar amanat dari gurunya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H