Rumahku, sebuah tempat tinggal yang nyaman untuk keluarga kecilku, terletak di sebuah kampung yang asri nan damai, bernama Segawe. Rumahku dilindungi dengan pagar-pagar besi yang berwarna merah kecokelatan.
      Pertama kali masuk, akan disambut dengan ruang tamu dengan lukisan indah serta hiasan di dalam lemari kaca yang penuh dengan makna, tak lupa tempat duduk dan sofa yang empuk, serta meja untuk tempat kue dan air. Melewati ruang tamu akan menuju ke lorong lumayan panjang yang diujung terdapat ruang makan serta musala untuk tempatku salat bersama keluargaku, di sepanjang lorong, ada televisi, sofa, dan rak buku untuk kami berkumpul bersama.
      Kamarku adalah ruang terfavorit di rumahku, di sana adalah tempatku tidur, belajar, main game serta kadang-kadang bagaikan tempat makan sehingga aku terkena marah oleh ibuku karena ibuku melarangku untuk makan di kamar dan melarangku makan dengan melihat ponselku, di kamarku juga terdapat lemari buku dan baju untuk menyimpan buku pelajaran dan pakaian-pakaian yang kupakai sehari-hari. Terdapat juga lantai dua yang terdiri dari kamar pembantu, kamar mandi, tempat menjemur baju, serta gudang tempat barang.
      Rumahku merupakan tempat yang nyaman dan fasilitas yang sangat memuaskan, seperti kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, taman, serta ada juga kolam ikan yang berisikan ikan patin putih. Hidupku sangat bergantung kepada tempat tinggalku, karena jika tak ada tempat tinggal, kemungkinan hidupku akan sangat-amat berada dibawah. Maka dari itu aku harus dan wajib menjaga tempat tinggalku karena itu sebagian dari kelanjutan hidupku di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H