Mohon tunggu...
Muhammad Dzikrulloh Hubbi
Muhammad Dzikrulloh Hubbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Hai teman teman, saya harap kalian semua dalam keadaan sehat dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT yaa, amin yarobbal alamin. Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri , nama saya Muhammad Dzikrulloh Hubbi asal surabaya dan saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan saya di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya program studi S1 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Ancaman Resesi Global di Tengah Perang Rusia-Ukraina dan Masalah Kesehatan Global seperti Covid-19 dan Monkeypox

15 Oktober 2022   23:09 Diperbarui: 15 Oktober 2022   23:27 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tampaknya ancaman bahaya dari adanya konflik perang Russia dan ukraina benar benar menjadi
masalah yang kompleks terhadap dunia,banyak penurunan dari segala aspek di dunia seperti di
sector ekonomi,perdagangan,budaya dan bahkan Kesehatan. 

Contoh awalnya terhadap pada sector
ekonomi, beberapa pakar ekonomi mengatakan bahwa belum akan terjadi dalam waktu dekat,
namun para ekonom tetap memberikan peringatan dimana harus bersiap terhadap segala macam
kemungkinan yang terjadi. 

Sejatinya dari awal muncul berita adanya konflik antara Russia ukraina
sudah banyak pakar ekonom yang mengatakann bahwa cepat ataupun lambat, adanya konflik Russia
ukraina pasti akan menyebabkan segala sector dunia menurun seperti ekonomi.

Adanya konflik tersebut menyebabkan harga komoditas barang serta pendistribusiannya seperti
ekspor dan impor akan terganggu, harga tersebut akan mulai mereda mulai kuartal depan. Kondisi
tersebut tak ayal menyebabkan lonjakan harga yang tinggi. 

Yang jelas menyebabkan efek hantaman
yang sangat merugikan bagi rumah tangga. Dampak tersebut pun juga menyebabkan banyak
peningkatan terhadap jumlah pengangguran di berbagai kota di dunia. Semua khalayak dan
pemerintah pun harus mewaspadai dengan terulangnya resessi globall terakhir yang disebabbkan
oleh krisis sub prime AS lebih dari 10 tahun yg lalu.

Salah satu contoh yang ikut terganggu pada sector distribusi ekspor impor adalah ekspor energi
Russia seperti yg dikutip pada Bloomberg.com pada senin(23/3/2022) "jika Sebagian besar ekspor
energi Russia keluar dari pasar untuk sisa tahun 2022 , penuruan ekonomi global tampaknya tidak
dapat dihindari, " . masalah ini pun menjadi pro dan kontra orang orang di dunia baik masyarakt
biasa maupun pakar ahli ekonom, karna sejatinya kebutuhan dunia terhadap energi sangat lah
tinggi, seperti kebutuhan terhadap listrik,air,batu bara,minyak,DLL.

Kebutuhan suplai energi akan sangat menantang terhadap arab Saudi dan UEA tlah memberi kan
sinyal bahwa mereka tdk akan menyediakan bantuan yang dibatasi oleh kemacetan rantai pasok ,
ada sinyal bahwa beberapa sumber mengatakan bahwa negara negara importir minyak mencari
skema pembayaran alternatif yg bisa sja menghindari pembayaran via kredit, melewati sanksi
keuangan , atau mengandalkan uang alternatif. 

Kebutuhan dunia terhadap suplai kebutuhan
pasokan terhadap minyak memang sangatlah tinggi, sehingga tak ayal bahwa banyak negara yang
mengalami kerugian yg cukup besar karna konlik perang Russia ukrain karna konflik tersebut
membuat segala sector suuplai pasokan energi dunia kian menaik yg salah satunya adalah pasokan
minyak dunia. 

Alasan minyak merupakan pasokan yg sangat amat dicari negara di dunia adalah
karan memang komoditi itu memiliki banyak nilai guni dan nilai fungsi seperti kebutuhan bahan
bakar, industry, kebutuhan rumah tangga dam masih banyak lagi. Nilai jual pasokan minyak terhadap
perdangan dunia pun terbilang tinggi dan mahal yg membuat keuntungan yg besar teerhadap
negara penghasil atau peng ekspor minyak di dunia.

Contoh sector lainnya yang juga ikut terdampak adalah sector pangan dalam negeri, yang
merupakan implimikasi dari terhambatnya perdagangan yg di akibat kan dr perang Russia -- ukraina,
Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar bagi indonsia, yg sebaliknya juga Indonesia
merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke dua setelah mesir. 

Banyak sumber mengatakan bahwa
krisis ini cepat atau lambat akan mnjadi masalah yg cukup besar mengingat gandum merupakan
bahan pokok dalam pembuatan mi instan, Indonesia sendiri merupakan negara pengonsumsi mi
instan terbesar kedua dunia dengan total 12,6 miliar porsi pada 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun