Mohon tunggu...
Dzika Nada Salsabila
Dzika Nada Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Haloo, Saya Dzika. Saya senang membaca dan juga mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghindari Tindakan Plagiarisme dengan Mempelajari Penggunaan Notasi Ilmiah

15 Juni 2023   22:07 Diperbarui: 15 Juni 2023   22:26 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo Sobat Kompasiana!

Kalau di artikel sebelumnya aku sudah pernah membahas tentang Etika dalam Menulis Karya Ilmiah Supaya Tidak Terkena Plagiarisme. Nah sekarang aku akan membahas bagaimana cara agar tidak terkena plagiarisme, yaitu dengan menggunakan Notasi Ilmiah.

Notasi ilmiah merupakan teknik mencantumkan sumber rujukan yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah. Pencantuman sumber ini dibuat bertujuan untuk menghindari tuduhan adanya plagiat dan juga memudahkan peniliti maupun penerima untuk mengetahui sumber rujukan, terutama jika memerlukan penelitian ulang atau lanjutan di kemudian hari.

Sebuah pernyataan dalam notasi ilmiah  perlu mencantumkan beberapa hal yaitu:

(1) Harus dapat mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.

(2) Harus dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah dimana pernyataan itu disampaikan.

(3) Harus dapat mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat berdomisili dan waktu penerbitan itu dilakukan.

Pada umumnya, notasi ilmiah ini terbagi menjadi 3 jenis. Yaitu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.

1. Kutipan

Dalam penulisan karya ilmiah seringkali menggunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi uraian ataupun untuk memberikan pembuktian atas apa yang dikatakan.

Kutipan dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu

  • Kutipan langsung, yaitu pinjaman pendapat dengan mengambil kata demi kata, kalimat demi kalimat secara lengkap dari sebuah teks asli.
  • Kutipan tak langsung, yaitu kutipan yang mengangkat gagasannya saja kemudian nantinya akan diungkapkan dengan gaya pengutip sendiri.

Sebelum menulis kutipan, ada beberapa prinsip yang perlu kita pahami. Diantaranya jangan mengadakan perubahan, bila ada kesalahan diberi tanda Sie!, dan menghilangkan bagian kutipan sebelumnya.


2. Catatan kaki atau Footnote

Menurut (Gorrys K, 1980) catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

Prinsip dalam pembuatan catatan kaki, sebagai berikut

a) Harus disediakan tempat secukupnya pada kaki halaman

b) Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi dibuat garis sepanjang 15 atau 18 ketikan

c) Dalam jarak 2 spasi dari garis tadi, 5-7 ketikan dari margin kiri diberi nomor penunjukkan

d) Sesudah nomor penunjukan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.

e) Jarak antara baris dalam catatan kaki selalu di mulai dari margin kiri.


3. Daftar Pustaka atau Bibliography

Pada dasarnya daftar pustaka digunakan untuk pembantu pembaca mengenal ruang lingkup penulis, memberikan informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan penulis, dan membantu pembaca memilih refrensi dan materi dasar studinya.

Teknik penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

a) Baris pertama dimulai pada margin kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.

b) Jarak antarbaris 1,5 spasi

c) Diurutkan berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis.

d) Jika penulis yang sama menulis lebih dari satu karya tulis yang dikutip, nama penulis nama penulis harus ditulis berulang.

e) Urutan penulisan: nama penulis diawali nama keluraga penulis, tahun terbitan, judul karya tulis dengan menggunakan huruf kapital di awal kata, dan data publikasi berisi nama kota dan nama penerbit karya yang dikutip.


Sejalan dengan penjelasan materi diatas, diharapkan kita semua mulai menerapkan penggunaan notasi ilmiah dalam membuat karya ilmiah agar tidak terkena plagiarisme.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun