Mohon tunggu...
Pinkan DzihniWidad
Pinkan DzihniWidad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi jurusan Antropologi Sosial angkatan 2020. Saya memiliki minat serta pengalaman dibidang Content Creator dan Social Media Development. Saya sangat termotivasi untuk mencari pengalaman dan mencoba hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelaksanaan Program Monodisiplin Etnofotografi: Potensi di Desa Randusari

13 Februari 2024   16:21 Diperbarui: 13 Februari 2024   17:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etnofotografi: Membingkai Kehidupan Komunitas Desa Randusari (Dokpri)

Desa Randusari, sebuah perpaduan antara keindahan alam dan kehidupan masyarakat pedesaan yang beragam, menyimpan potensi besar untuk eksplorasi melalui lensa etnofotografi. Dalam konteks ini, berbagai komunitas lokal seperti penghasil durian, petai, cengkeh, jamur, peternak kambing, dan peternak burung puyuh menjadi subjek menarik yang dapat diabadikan.

Komunitas durian, petai, dan cengkeh menawarkan panorama kebun yang subur serta proses budidaya yang intensif. Melalui etnofotografi, para peneliti dan fotografer dapat merekam setiap tahap dalam siklus pertumbuhan tanaman, dari penanaman hingga panen, serta melihat bagaimana kehidupan sehari-hari petani terkait dengan aktivitas pertanian ini.

Di samping itu, komunitas peternakan seperti peternakan kambing dan burung puyuh juga menarik untuk ditelusuri melalui etnofotografi. Penggunaan kamera memungkinkan dokumentasi yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari peternak, interaksi mereka dengan ternak, serta proses pemeliharaan dan pengolahan hasil ternak.

Dengan menggabungkan kekuatan fotografi dengan pendekatan antropologis, etnofotografi di Desa Randusari tidak hanya memberikan gambaran visual tentang kehidupan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi alat untuk memahami nilai-nilai budaya, tradisi, dan keterampilan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, etnofotografi bukan hanya menjadi alat dokumentasi, tetapi juga pemersatu dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya Desa Randusari kepada dunia luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun