Mohon tunggu...
Dziefa Ndaru Yuntafa
Dziefa Ndaru Yuntafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa Universitas Pancasila yang mengambil Fakultas Pariwisata. Saya sangat tertarik dengan dunia pariwisata di Indonesia dan saya ingin mengelilingi tempat wisata yang ada di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip

Desa Adat Kampung Naga, Beserta Keindahan yang Dimilikinya

27 Juni 2023   16:52 Diperbarui: 27 Juni 2023   17:14 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Adat Kampung Naga terletak di tengah hutan kota Tasikmalaya. Lebih tepatnya berada di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Desa ini memiliki banyak sekali keunikanserta keindahan yang dapat kita rasakan ketika kita datang kesana, apa aja sih?

Saat tiba diparkiran dimana menjadi pintu masuk Kampung Naga kita harus melalui anak tangga menuju Kampung Naga itu sendiri, anak tangga ini berjumlahkan kurang lebih 400 anak tangga yang sudah disemen. Jumlah 400 anak tangga ini tidak memiliki arti apapun hanya mengikuti struktur tanah agar memudahkan warga dan wisatawan untuk berkunjung. Maka dari itu disarankan bagi wisatawan untuk menggunakan alas kaki yang nyaman serta membawa barang bawaan secukupnya agar tidak memberatkan wisatawan itu sendiri.

Setelah sampai dibawah, kita akan disuguhkan pemandangan terasering sawah yang hijau serta aliran sungai yang deras, jadi memanjakan mata dan pendengaran kita saat menuju Kampung Naga.

Setelah memasuki Kampung Naga, kita akan melihat rumah-rumah yang sama dari segi bentuknya serta struktur didalamnya. Rumah disana berjenis rumah panggung yang terbuat dari kayu. Atap dari rumah ini terbuat dari tumpukan daun nipah atau ijuk. Lantai rumahnya pun terbuat dari kayu. Pintu rumah ini juga dari kayu, pintu dapur dan pintu masuk utama juga dibedakan, setiap pintu dapur rumah akan diletakkan ikatan daun kelapa yang bertujuan untuk menghalang roh-roh jahat serta mepermudah rizki.

Dalam pembuatan rumah ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Toilet beserta kamar mandinya juga terletak di luar rumah bahkan harus berada diluar pagar kampung, karena warga setempat masih sangat mempertahankan dan mempercayai pantangan-pantangan yang berlaku atau mereka menyebutnya "pamali". Setiap rumah memiliki luas yang sama, hal ini bertujuan agar warga lainnya tidak timbul rasa iri. Serta disana tidak ada nomor rumah, jadi jika kita kesasar maka kita bisa bertanya ke warga sekitar dimana rumanya nama pemilik rumah tersebut.

Keindahan lainnya yaitu saat malam hari, kita dapat melihat keindahan langit yang jelas dengan mata telanjang. Bintang-bintang yang bersinar bahkan kalau kita beruntung kita bisa melihat bintang jatuh. Kenapa di Kampung Naga kita bisa melihat dengan jelas? Karena disana tidak ada listrik sama sekali sehingga saat malam keadaan cahaya di Kampung Naga sangat gelap dan hanya diterangi oleh bulan dan bintang yang ada di langit, sebab dari itu kita dapat melihat bintang di langit sangat jelas.

Adapun pantangan-pantangan atau mereka menyebutnya "pamali" yang berlaku disana. Warga setempat masih sangat mempercayai pamali itu sendiri. Saat berada disana kita tidak boleh meluruskan kaki kita saat duduk ataupun tiduran kearah barat, karena arah tersebut adalah arah arah kiblat. Mereka juga tidak bisa menceritakan adat isitadat dan asal-usul Kampung Naga, karena hal ini masih belum diketahui jelasnya oleh kepala adat itu sendiri dan takutnya beritanya akan menjadi simpang siur diluar sana.

Masyarakat Kampung Naga sumber mata pencahariannya dari bertani dan berladang, mereka akan menjual dan menikmati hasil bertaninya ke luar kota, selain itu Sebagian juga masyarakatnya membuat kerajinan tangan dari bambu dan kayu, setelah itu dijadikan souvenir yang indah dan fungsional sehingga dapat dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Desa Adat Kampung Naga. Dengan membeli souvenirnya kita juga dapat membantu perekonomian masyarakat Kampung Naga itu sendiri.

 Nama          : Dziefa Ndaru Yuntafa

Fakultas Pariwisata, Universitas Pancasila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun