Mohon tunggu...
Raliyanti
Raliyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Thoughts Unleashed: Where Words Find Wings

Love to travel, read n writing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan Malam Itu

3 Juli 2024   22:56 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan setapak di hutan/shutterstock


Menyapa keheningan malam
Tatkala perahu bersandar di tepian sungai
Serta merta mesin renta menderu
Bersahut-sahutan
Lalu terobos lorong jalan
Gelap gulita

Entah tak ingin sepi sendiri
Coba jejakkan roda di lumpur jalanan
Namun tak ada lagi pilihan
Terus maju menghalau dingin sisa hujan

Deru mesin hilang satu per satu
Kelap kelip kilauan kunang-kunang pun lenyap
Dingin dan gelap gulita jalanan hutan menyatu
Tinggal satu mesin menderu
Memecah keheningan
Tetap berputar di jalan berlumpur

Perempuan-perempuan di gelap malam
Menembus angin dingin sisa hujan
Membelah malam hingga kepingan emas mentari menyeruak

Roda mesin terus berputar
Terus melintasi jalan berlumpur sisa hujan
Tujuanmu masih jauh di depan
Tak ada tapi atau nanti walau pun lelah menyergap
Terus semangat memacu impian
Pasti, semua dapat dicapai

Raliyanti

Jakarta

080624

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun