Mohon tunggu...
Septi Ariani
Septi Ariani Mohon Tunggu... -

Ibu muda dari anak cerdas

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rizki dan Program Pemerintah

21 Juli 2014   16:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:43 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rizki nama bayi kecil itu, di usia 9 bulan ia harus mengidap penyakit tumor dikepalanya yang semakin lama semakin membesar. Meski ada benjolan besar dikepalanya, bayi kecil itu sama sekali tidak rewel, rizki masih bisa tertawa saat diajak bercanda, saya yakin rizki anak yang pintar.
Benjolan itu sudah ada sejak rizki lahir, dengan diameter yang masih sangat kecil. Ketika keluarga rizki menanyakan kepada dokter perihal benjolan tersebut, disampaikan informasi dari dokter bahwa benjolan itu tidak ganas, bisa diambil namun jika tidak diambil juga tidak masalah. Keluarga kecil inipun memilih untuk tidak mengangkat benjolan itu, karena rizki masih sangat kecil dan dari segi finansial tentunya dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk sebuah tindakan operasi.
Waktu terus berputar, diusia 40 hari rizki sudah bisa tengkurep. Perkembangan yang sangat baik, namun seiring bertambahnya usia rizki benjolan dikepalanya juga semakin bertambah besar. Orang tua rizkipun bertanya kembali kepada dokter. Melihat hasil scan ternyata benjolan itu cukup dalam, jika benjolan tersebut diangkat, dokter tidak berani dengan jahitan yang cukup besar dan dalam. Rizkipun dirujuk ke rumah sakit besar, sebelumnya di RSCM dan kali ini ia di rujuk ke RS Fatmawati. Selama pengobatan rizki memanfaatkan program pemerintah yaitu BPJS, Keluarga Rizki sendiri merasa terbantu dengan adanya program BPJS.
Miris rasanya melihat anak kecil harus menderita sakit, Semoga bayi kecil yang kutemui di kereta arah bogor-jatinegara bernama rizki segera diberikan kesehatan oleh ALLAH SWT dan program BPJS yang manfaatnya sudah di rasakan oleh masyarakat terus berlangsung, sehingga kalimat "sadikin (sakit sedikit langsung miskin)" yang santer di masyarakat, tidak ada lagi..aaamiinnn.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun