Mohon tunggu...
El Diaz
El Diaz Mohon Tunggu... -

aksara tanpa suara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selesai

30 Maret 2012   11:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebentar, jangan pergi dulu. Tengok aku di belakangmu. Setidaknya ucap satu kata untuk yakinkan aku, rindu tak lagi milikku.

masih ada, dua dayung di dalam perahu. Bawalah pergi satu dan tinggalkan satunya untukku.

Jika yakinmu adalah pergi, takkan kupegangi tanganmu, takkan kusangkal lagi lara sendiri.

Ah sudahlah, dayung saja perahunya. Lebih cepat pergimu, lebih cepat pula aku tak melihatmu.

Berhati-hatilah, mungkin ombak sedang tak bersahabat. Jangan sampai perahumu koyak, jangan sampai kalah oleh riak-riak.

sungguh, masih ingin kujaga dirimu, hatimu pun. Tapi inginmu sudah berbeda.

Ah, lanjutkan dayungmu. Jauh menjauh dan tetaplah tak acuh.

Di pantai ini, akan kujaga doa supaya bahagia juga milikmu, tetap milikmu dan aku.

Biar kusimpan dayung yang kau tinggal. Takkan kupakai lagi, biar utuh.

Jika nanti sampai di seberang, temukan bahagia yang lebih dari aku. Jika tidak, bahagiakan dirimu sendiri.

Atau berbincanglah denganku, akan kujawab resahmu, kutenangkan. Meski tak bisa berpelukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun