Mohon tunggu...
Dzawawi Dimas Adani
Dzawawi Dimas Adani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salam, saya Dzawawi, seorang penulis dan penggemar dunia kreatif. Saya memiliki minat yang kuat dalam menulis, membaca, dan seni visual. Dalam menulis, saya selalu mencari cara untuk memotivasi, menginspirasi, dan memberikan nilai tambah kepada pembaca. Saya percaya bahwa menulis adalah cara yang paling efektif untuk berbagi pengalaman, belajar, dan berkomunikasi dengan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Realita Buruk Perkembangan Artificial Intelligence

21 April 2023   08:14 Diperbarui: 21 April 2023   08:18 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Artificial Intelligence (AI) telah menjadi semakin populer dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari kita. Dari asisten virtual yang membantu kita dalam tugas-tugas sehari-hari hingga kendaraan otonom yang dapat mengemudi sendiri, teknologi AI semakin banyak digunakan dalam berbagai sektor dan bidang.

Namun, seperti teknologi lainnya, AI juga memiliki potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa bahaya AI dalam kehidupan:

  1. Kehilangan pekerjaan Dengan kemampuan AI untuk mengambil pekerjaan manusia, banyak orang yang khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan oleh mesin akan semakin banyak dan semakin kompleks seiring dengan kemajuan teknologi AI.

  2. Penyalahgunaan data Teknologi AI membutuhkan data yang besar dan terus-menerus untuk beroperasi dengan baik. Namun, jika data ini jatuh ke tangan yang salah, maka dapat disalahgunakan untuk tujuan yang tidak bermoral atau merugikan.

  3. Kesalahan dalam pengambilan keputusan Meskipun AI sangat canggih, masih ada kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat terjadi jika algoritma yang digunakan tidak cukup akurat atau jika data yang digunakan tidak lengkap atau benar.

  4. Pengambilan keputusan yang tidak manusiawi Saat AI digunakan untuk pengambilan keputusan, ada risiko bahwa keputusan yang dibuat tidak manusiawi dan tidak memperhitungkan faktor kemanusiaan seperti etika, moral, dan nilai-nilai sosial.

  5. Ketergantungan yang berlebihan Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi AI dapat menyebabkan hilangnya kemampuan manusia dalam melakukan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan manusia. Hal ini dapat mengurangi kemampuan manusia untuk belajar, beradaptasi, dan memecahkan masalah secara mandiri.

  6. Serangan siber Karena kemampuan AI yang semakin kompleks dan terintegrasi dalam sistem yang berbeda, risiko serangan siber juga semakin tinggi. Jika AI diretas atau disalahgunakan, maka dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran yang besar.

  7. Pengawasan dan privasi Dalam penggunaan teknologi AI, data yang dikumpulkan dan digunakan untuk mengambil keputusan sering kali bersifat pribadi dan sensitif. Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran tentang privasi dan pengawasan yang berlebihan.

Dalam kesimpulannya, meskipun teknologi AI memiliki banyak manfaat dan keuntungan, perlu diingat bahwa teknologi ini juga memiliki potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan pengembangan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara bertanggung jawab dan tidak merugikan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun