Mohon tunggu...
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Book

Lesson That Can Be Taken Form The Book "Teruslah Bodoh Jangan Pintar"

29 Desember 2024   11:55 Diperbarui: 29 Desember 2024   11:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Kebodohan adalah keadaan alami yang di miliki oleh setiap manusia, tidak ada manusia yang tidak memiliki kobodohan. Suatu Kebodohan memungkinkan kita untuk belajar dan berkembang, mengakui kebodohan merupakan jalan awal menuju kebijaksanaan. Di lain sisi, kepintaran bisa membuat orang menjadi sombong dan angkuh. Buku Karya Tere Liye yang di cetak pada April 2024. Siapa si orang yang tidak kenal dengan Tere Liye penulis terkenal yang banyak karya novelnya seperti Pergi, Negeri Para Bandit, Rindu, Tentang Kamu, dan masih banyak lagi karyanya. Salah satu buku yang ditulis Tere Liye yang berjudul "Teruslah Bodoh Jangan Pintar" mengisahkan sebuah perjuangan orang orang yang mencari keadilan, dimana kisahnya kurang lebih hampir mirip kisah yang pernah terjadi disuatu tempat. Banyak sekali tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya dengan peran yang berpeda-beda mulai dari tukang kopi, aktivis, pejabat, petani, pengusaha, tentara, penulis, pengacara, aparat penegak hukum, ahli burung dan masih banyak lagi. Dengan alur yang maju mundur, buku ini mengisahkan perjuangan suatu aktivis lingkungan yang ingin menegakkan kebenaran dan menolak ketidakbenaran, antara kebaikan dengan kejahatan, kesalahan dan saling menyalahkan, kisah keegoisan dan kebenaran tertinggi, kekuasaan dan kesetiaan.

Cerita dibuka dengan suasana ruang persidangan dimana ada kelompok yang ingin menegakkan kesejahteraan masyarakat yang selalu ditindas oleh orang yang punya kuasa tanpa memikirkan orang lain, dengan menolah suatu perusahan besar yang berdampak negative bagi masyarakat. Hari demi hari mereka saling beradu argument, satu demi satu para tokoh menceritakan masa lalu mereka yang kelam, berjuang memberikan pendapat dengan bukti bukti yang diberikan. Di satu sisi kelompok aktivis saling tolong menolong saling memberikan semangat di bawah terpurukan satu sama lain. Menghilangkan keegoisan pribadi demi kemenangan bersama. Satu demi satu usaha dilakukan, kekerasan yang diterima sampai nyawa taruhannya, demi melawan musuh yang licik dengan otak licik mereka. Hari demi hari mereka rela mengorbankan jam waktu tidur mereka, otak, keringat, tenaga terkuras habis demi menegakkan panji kebenaran. Meskipun para aktivis minim kekuatan berupa materi, mereka tidak memperdulikan hal itu. Karena tujuan mereka cuma satu, untuk mencegah penderitaan masyarakat yang makin banyak. Mereka tidak mau masyarakat merasakan penderitaan yang mereka alami selama ini karena dampak dari perusahaan yang tidak ramah lingkungan. Maka dari itu mereka para protagonist di buku ini mati matian untuk kemengan bersama.

Kita sebagai pembaca diberikan cerita yang sangat unik dalam sebuah novel dimana ceritanya yang penuh plot twist. Pembaca dibuat berpikir kira kira apa yang bakal terjadi selanjutnya, pembaca selalu di buat bertanya-tanya. Banyak yang bisa kita ambil dalam cerita ini, dari yang namanya istilah tabur tuai, apa yang kita lakukan sekarang sekecil apapun perbuatan itu dalam tindakan baik maupun buruk itu akan terbalaskan dikemudian hari cepat atau lambat, entah yang akan merasakannya kita sendiri atau anak cucu kita nanti. tidak ada yang namanya usaha sia-sia, kejujuran tidak bisa terukur dalam bentuk materi, karena itu hal yang sangat mahal harganya, lawan bisa jadi kawan, kawan bias jadi lawan. Kita semua di ibaratkan dalam roda berputar suatu saat kita bias dibawah, bias juga diatas, jadi jangan senang dengan materi, masa kejayaan yang dimiliki bias saja itu hilang dalam sekian detik dengan tidak terduga. Maka dari itu kita diberikan akal dan pikiran untuk berpikir panjang apa yang akan terjadi kedepannya. Kesederhanaan merupakan kunci dari sebuah kebahagiaan, karena kerendahan hati lebih penting daripada kecerdasan. Setelah kita membaca buku kita akan berpikir untuk mengubah argument menjadi lebih bijaksana sesuai kondisi, meningkatkan kesadaran diri, mengembangkan kerendahan hati, untuk mencapai kemampuan belajar dan kepuasan dalam hidup.

Untuk kalian yang belum baca saya sarankan baca buku ini nggak ada ruginya sih. Kalian yang belum mempunyai hobi membaca buku ini bias jadi awal kalian menyukai hobi membaca, tidak  usah langsung membaca buku dalam satu hari, bisa mulai sehari 10 halaman, dan bisa ditingkatkan seterusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun