Mohon tunggu...
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku
Dzatul Kahfi Bagus Rinangku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malam Satu Syuro sebagai Bentuk Kuatnya Tali Silaturahmi Antar Warga Desa Penaruban

31 Agustus 2023   12:39 Diperbarui: 31 Agustus 2023   12:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MALAM SATU SYURO DI DESA PENARUBAN 

Malam satu Muharram merupakan malam tahun baru untuk Masyarakat muslim di seluruh dunia. Bulan ini salah satu bulan yang sangat mulia karena bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender tahun baru Hijriyah. Malam satu syuro atau malam tahun baru Islam yang biasa jatuh pada tanggal satu Muharram. Biasanya masyarkat muslim malam satu syuro ini melakukan berbagai acara mulai dari doa bersama, dzikir wirid di masjid dan mushola, kirap bersama, makan-makan bersama dan di isi kegiatan ibadah lainnya.  

Bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan oleh karena itu untuk menunjukan betapa semangatnya masyarakat muslim dalam menyambut tahun baru Islam, masyarakat muslim diseluruh dunia berbondong bondong merayakan bulan tersebut dengan berbagai cara seprti melakukan puasa sunnah, saling berbagi satu sama lain. Kumpul bersama keluarga dan masyarakat untuk memper erat tali persaudaraan satu sama lain, mengadakan pengajian umum. Apalagi di Indonesia dengan berbagai budaya malam satu syuro makin beriah, salah satunya masyarakat di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Timur.

Tepatnya di masyarakat desa Penaruban, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Desa Penaruban memiliki 3 dusun yaitu. Dusun Pagersari, Karang Tengah, dan Tegalrejo. Tradisi kegiatan acara satu Muharram atau malam satu syuro yang dilaksanakan di Desa Penaruban dilaksanakan sangat meriah disetiap tahunnya. Pada waktu pelaksanaannya setelah sholat isya. Kegiatan malam Tahun Baru Islam di Desa Penaruban di isi dengan kegiatan yang berupa berkumpulnya warga di beberapa titik di setiap dusun, sehingga titik tersebut sangat ramai dengan antusias warga dengan membawa makanan yang akan dibagikan setelah doa bersama dan diiringi kajian dari pemuka agama setempat.

Seperti halnya yang dikatakan salah satu pemuka agama di desa Penaruban Bapak Burhanudin beliau mengatan "bahwa ketika tahuun baru Islam semua Masyarakat desa Penaruban antusias sangat tinggi dalam menyambut bulan muharram dengan diadakan berbagai kegiatan postitif salah satunya doa bersama diikuti semua masayrakat desa penaruban tanpa terkecuali".

Kegiatan malam Tahun Baru Islam di Desa Penaruban di isi dengan kegiatan yang berupa berkumpulnya warga di beberapa titik di setiap dusun, sehingga titik tersebut sangat ramai dengan antusias warga dengan membawa makanan yang akan dibagikan setelah doa bersama dan diiringi kajian dari pemuka agama setempat. 

Seperti halnya yang dikatan oleh kepala desa Penaruban Agus Waluyo beliau mengatakan "bahwa ketika tahun baru Islam masyarakat Islam melakukan banyak beribadah dan berkumpul bersama semua warga tanpa terkecuali untuk merayakan tahun baru Islam karena hal ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun". Pada malam tahun baru Islam warga berkumpul untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama tidak memandang suku, ras, agama mereaka berkumpul sambil mengobrolkan banyak hal. 

Makanannya berasal dari iuran warga dan ada yang sukarela membawa makanan, cemilan dari rumah. Meskipun setelah malam satu muharram selesai. Beberapa masyarakat masih bisa merayakan tahun baru Islam di hari hari berikutnya seperti halnya mengadakan pengajian umum dan santunan anak yatim. Karena kemeriahan tradisi malam tahun baru Islam di Desa Penaruban. Tradisi ini terus berjalan mulai dari dulu hingga pada saat ini karena budaya merupakan sebagai ciri khas dari termpat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun