Mohon tunggu...
Dzatin azizah
Dzatin azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi jalan-jalan sambil belajar, kulineran. Dan berbicara tentang cita-cita aku ingin menjadi penulis, guru dan dosen.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Pemimpi di Bukit Hijau

23 Desember 2023   16:36 Diperbarui: 23 Desember 2023   16:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah perbukitan yang tertutup pepohonan hijau, terdapat seorang gadis yang bernama sinta. Sinta adalah penduduk asli desa kecil yang terletak di kaki bukit. Dia tumbuh ditengah-tengah alam yang sangat subur, dimana udara yang masih segar dan pemandangan yang indah selalu membuatnya takjub setiap harinya.

Setiap pagi, sinta bangun dengan cahaya matahari yang perlahan menyinari lembah dibawah bukit. Dengan riang, dia menghirup udara segar dan memandangi keindahan yang alam itu punya. Di setiap langkahnya sinta selalu merasakan kehangatan tanah yang memberikannya ketenangan dan kedamaian. 

Suatu hari, sinta memutuskan untuk melakukan perjalanan mendakinya kepuncak bukit. Dengan langkah yang penuh semangat. Dia melintasi jalan setapak yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Semakin tinggi sinta mendaki, semakin dekat pula sinta dengan keindahan alam yang membuatnya takjub . dia bisa melihat lembah yang hijau terhampar luas dibawah sana, dan kabut tipis yang menyelimuti puncak bukit itu.

Sesampainya dipuncak, sinta terpesona entah untuk kesekian kalinya dengan keindahan alam yang tak bisa ia gambarnya. Dia terpukau dengan pemandangan yang menakjubkan, dari gunung-gunung yang menjulang tinggi dan dikelilingi oleh awan putih dipuncaknya.  Dengan perasaan yang penuh rasa syukur, sinta merasakan kedekatan dengan alam. Dan sinta menyadari bahwa keindahan alam ini adalah hadiah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Setelah puas memandangi keindahan alam, sinta memutuskan untuk kembali kedepan dengan hati yang penuh rasa damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun