Mohon tunggu...
Mohammad Dzarres J.A
Mohammad Dzarres J.A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo Nama aku Mohammad Dzarres Jidan Al-Ghiffari biasa di panggil Jares atau bisa juga di panggil Ales,aku berasal dari Kota Jakarta Barat yaitu di Daerah Kalideres. Aku adalah salah satu Mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,usiaku saat ini 20 tahun. Aku pribadi suka dengan hal-hal yang berbau Fesyen,Otomotif,Fotografi,dan Hobi ku dari kecil ialah bermain futsal,bermain video game,berenang,bola basket,badminton. Masa sekolah adalah masa yang paling menyenangkan, masa-masa penuh canda dan cinta monyet,dari sekian banyak cerita tentang sekolah,menurut aku masa-masa SD sampai SMP paling seru, dan banyak sekali kenangan yang membekas di hati.Karena aku merasa bahwa mereka benar-benar teman sejatiku yang tidak memandang fisik,materi,latar belakang dalam berteman.Entah apa yang aku rasa ketika main bersama teman SD dan teman SMP merasakan semangat setiap bertemu dengan mereka. Tiga tahun kemudian.... Semua temanku telah lulus sekolah dari SMA,lalu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan ada yang berkerja setelah lulus.Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan mereka selama tiga tahun kedepan,karena mereka sudah sibuk dengan urusan mereka masing-masing akan tetapi aku dengan teman SD masih bisa bertemu walaupun hanya di waktu libur mereka,dan itu sudah cukup bagi aku untuk bisa tertawa bareng bersama mereka.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Chappie" (2015)

19 Maret 2023   19:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:08 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Halo para sobat kompasiana dan para penggemar film, hari ini saya akan menceritakan tentang pengalaman salah satu teman sekelas saya mengenai sebuah film bergenre thriller fiksi yang berjudul Chappie,film yang di sutradarai oleh Neill Blomkamp dan dirilis pada tahun 2015.

Tingkat kejahatan yang meningkat membuat kota Johannesburg membeli robot pengintai skuadron dari produsen senjata Tetravaal, robot tersebut berhasil di kembangkan oleh Deon Wilson (Dev Patel) dan sebagian besar menggantikan pasukan keamanan polisi manusia yang kewalahan melawan gengster di kota Johannesburg. 

Proyek yang bersaing di dalam perusahaan adalah MOOSE yang di kendalikan dari jarak jauh,yang di kembangkan oleh  tentara yang berubah profesi sebagai insinyur Australia Vincent Moore. Deon di puji atas kesuksesannya oleh Tetravaal tetapi Vincent menjadi iri ketika polisi tidak mau memberikan perhatian yang sama pada platform senjata berat hasil karyanya.

Di rumah, Deon membuat prototipe kecerdasan buatan yang meniru manusia sampai merasakan emosi dan memiliki pendapat,tetapi CEO Tetravaal yaitu Michelle Bradley menolak untuk membiarkannya menguji A.I di robot polisi. 

Tidak berpengaruh, lalu Deon mencuri robot yang sudah rusak sebelum dihancurkan dan memasukannya kedalam mobil van milik Deon,bersama dengan "Kunci Rahasia" yang di perlukan untuk memperbarui perangkat lunak robot. 

Dalam perjalanan pulang,dia diculik oleh gengster bersenjata yaitu,Ninja,Yolandi,dan Amerika mereka meminta robot yang Deon bawa di dalam mobil van serta meminta memprogram ulang robot tersebut untuk membantu mereka mencuri.

Deon menginstal perangkat lunak baru kedalam robot yang rusak,yang merespons dengan kegelisahan seperti anak kecil saat dinyalakan.Deon dan Yolandi menenangkan robot itu,mengajarkan kata-kata,dan menamainya "Chapiie". Deon ingin tetap bersama robotnya,namun Ninja memaksa untuk menyuruh Deon keluar dari tempat persembunyian mereka. 

Beberapa hari kemudian Geng Ninja merampok sebuah Bank dan berita itu tersebar hingga ke masyarakat bahwa robot polisi mereka di curi oleh Geng Ninja dan hasil curian tersebut untuk membayar hutang sebesar 20 juta rand kepada Hippo,seorang gengster kuat.

Yolandi melihat  Chappie sebagai seorang anak dan ingin sekali menjadi ibu,tetapi Ninja menjadi tidak sabar dengan perkembangannya karena batas waktu hutang yang akan datang dan baterai Chappie yang tak tergantikan akan segera habis,memberinya hari untuk hidup. 

Ninja mencoba melatih Chappie menjadi gangster dengan meninggalkannya di lingkungan yang berbahaya untuk bertahan hidup. Setelah terluka oleh preman,dia ditakuti oleh Vincent,yang berencana akan menonaktifkan semua pengintai Tetravaal kecuali karyanya sendiri yaitu MOOSE.

Vincent berhasil mengekstrak kunci penjaga untuk digunakan sendiri,tetapi Chappie yang trauma lolos dan kembali ke tempat persembunyiannya. Yolandi marah dengan Ninja atas kejadian penganiayaan ini,tapi dia berhasil mendapatkan pengampunan Chappie dengan melatihnya dalam seni bela diri dan penanganan senjata. Ninja dan Amerika menipu Chappie untuk mencuri mobil untuk mereka,dan berbohong tentang membutuhkan uang untuk mengganti tubuhnya yang sekarat.


Sekian untuk review film kali ini, terima kasih dan Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun