Mohon tunggu...
Dzar Al Banna
Dzar Al Banna Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Penulis, Hanya Ingin Juga Tampil di Kompasiana

Pernah tugas di Website Resmi PP Muhammadiyah sejak 2011--2022 | Sarjana Sastra di Udayana dan Master of Arts di UGM | Jarang Menulis dan Membaca | Pengajar di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Momentum Pergantian Tahun

31 Desember 2010   19:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:06 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta -Momentum pergantian tahun sangat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia. Sama seperti halnya di Indonesia momentum ini pun digunakan beberapa anak muda yang didalamnya terdapat pelajar dan remaja untuk menghadiri acara dzikir nasional menjelang malam pergantian tahun 2010 ke 2011 di Masjid AT-TIN, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Dari momentum pergantian tahun dari tahun 2010 ke tahun 2011 ini Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengajak para pelajar se-Indonesia untuk melakukan sebuah catatan evaluatif di tahun 2010 tentang perjalanan kehidupan berbangsa, tidak melakukan anarkisme dan hura-hura dalam merayakan pergantian tahun, tahun 2011 harus menjadi harapan dan kepastian masa depan bangsa yang lebih baik, serta mendorong kebijakan di tahun 2011 lebih memperhatikan suara-suara pelajar. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PP IPM, Slamet Nur Achmad Effendy saat dihubungi redaksi ipm.or.id.

Di tempat yang lain Putra Batubara, mantan Aktifis IPM dari Medan berharap di tahun 2011 nanti IPM bisa menyelamatkan dari ideologi semu para pelajar yang masih suka tawuran, suka berantem dan suka ber-geng-geng agar bisa menjadi pelajar yang benar-benar terpelajar. “Saya baru aja nonton film Romeo & Juliet versi The Jakmania dan Viking, meski telat menontonnya, tapi saya rasa film ini layak untuk dijadikan contoh bagi pelajar yang suka buat kelompok atau geng, dll.. "menang jadi arang dan kalah jadi abu..." mari selamatkan pelajar dari "ideologi semu mereka" agar menjadi pelajar yang terpelajar, pungkasnya. (dzar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun