Mohon tunggu...
Zul Karnain
Zul Karnain Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

PENJARA SUCI

11 Mei 2015   10:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:10 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENJARA SUCI

I’m coming to catch You

Masih teringat masa-masa yang kelam dan suram di luar sana, penuh dengan gemerlap kehidupan yang menghinakan kepada mereka yang layak dihinakan, dan membahagiakan bagi mereka yang bisa mencapai kebaikan dalam hatinya.Buah simalakama, bukan buah-buahan yang manis semanis durian dengan harumnya yang khas, bukan, tapi entahlah, aku pun tak tahu bentuk pohonnya gimana, daunnya lebar ataukah memanjang.Atau sama dengan pohon-pohon yang lainnya. Tapi yang aku ketahui buah simalakama ketika kita tak memakannya akan mati dan ketika memakannya akan mati pula.

Manakah yang engkau pilih, ketika hidup di tuntut untuk bergerak, menciptkan karya dan menggerakkan roda mata rantai kehidupan, karena hanya yang mati yang tak bergerak. Ketika tak mengusasi diri maka sang penoda diri yang akan menguasi.

Ma’had, pesantren ataukah nama-nama yang lain, sebutan yang tak asing lagi bagi para Mahasiswa, bagi mereka Ma’had adalah alam suci tempat para kesucian berada, yang indentik dengan anak yang berkopiah, bersarung, bercelana kain, tak lepas dari mushaf dan tempat para ustdadz dan calon ustadz berada.

Bermodalkan man jadda wajada (barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia), sebuah pepatah yang mematahkan kemalasan seorang santri bersama empat temannya dan menuliskan dalam karyanya Negeri 5 Menara, yang mana ia mampu menyuarakan semangat juang, kebahagian, ketenangan dalam gelombang arus kehidupan. Ketika menapaki kakinya di lingkungan yang sangat asing baginya, mereka terpukau heran dan sedih bercampur gembira karena harus melanjutkan perjalanannya dan terhenti di pesantren. Bersatu, bersama, senang, susah, hadir menjadi satu saat berpetualangan suci hingga akhirnya mereka mampu menciptkan hasil tuk kebanggaan dirinya, orang tuan dan orang-orang yang di sekelilingnya.

Untukmu temanyang mulai menapaki langkahnya di penjara suci, baik yang hadir dengan penuh keikhlasan ataupun dengan langkah yang berat dan terpaksa, semangatkan juang kalian, buatlah yangterbaik meskipun hati tak mengatakan itu baik bagimu, boleh saja dirimu menganggap sesuatu itu buruk padahal dibalik keburukan itu tersimpan sejuta kebaikan untukmu.

Terimalah sepenuh hati dengan keputusan yang kalian ambil, apapun itu semua ada resiko dan itulah tantangan untuk kedamaianmu.

Salam hangat dari balik jeruji penjara suci

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun