Perkenalkan. Saya Muhammad Dzaky Shabir, saya lahir dan tumbuh besar di Kota Bandung. Saya lahir pada tanggal 31 Desember tahun 2003. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Dan kini saya menempa pendidikan di Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, prodi Ilmu Komunikasi, semester 5. Bukan tanpa alasan saya mengambil prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia. Alasan saya memilih prodi Ilmu Komunikasi dikarenakan saya sangat menyukai bidang komunikasi itu sendiri. Entah itu Public Speaking da juga aspek-aspek lainnya.Â
Dan saya juga kuliah sembari bekerja di sebuah radio di Kota Bandung, yaitu Ardan Radio Bandung. Mungkin teman-teman sekalian pernah mendengar program horor yang bernama "Nightmare Side". Program tersebut merupakan program dari radio yang sedang saya tempati saat ini. Karena program tersebut juga kantor saya sering kali dibilang "Kantor ter Angker". Maka dari itu banyak cerita mengenai tempat kerja saya ini. Dan saya sebagai salah satu penyiar di Ardan Radio juga tidak luput dari beberapa kejadian menyeramkan di kantor. Dikarenakan saya menjadi penyiar sembari kuliah, maka kebanyakan program yang saya jalani di Ardan Radio berada di jam malam. Oleh karena itu saya cukup banyak mengalami kejadia kejadian "horor".
Salah satu pengalaman yang pernah saya alami di Ardan Radio adalah ketika saya mendapat jam siaran di waktu dini hari, dari jam 02.00 hingga 04.00. Saya siaran sendirian, tidak ada yang menemani, dan di kantor juga hanya ada saya dan seorang opperator yang berjaga 24 jam. Ketika saya sampai kantor perasaan sudah sangat bercampur aduk, entah itu rasa gelisah,takut,bingung, semuanya bercampur aduk. Dan saya merasa cuaca hari itu seperti sangat dingin. Lalu saya masuk ke dalam studio siaran, untuk mempersiapkan on air pada jam saya. Ketika saya masuk studio siaran, suasana tiba-tiba sangat hangat. Padahal studio siaran biasanya sangat dingin. Saya tidak terlalu menggubris tentang suhu tersebut, saya langsung bergegas untuk on air.Â
Ketika saya on air untuk beberapa menit, tidak terjadi hal apapun. Tetapi ketika sudah hampir melewati satu jam. Tiba-tiba saya melihat sebuah sosok wanita berbaju merah dengan rambut panjang hingga menyenth lantai. Seketika saya terkejut, tetapi saya berusaha tenang. Dan makin lama sosok itu semakin mendekat ke arah saya. Dan tanpa saya sadari sosok itu berada tepat di sebelah saya. Seketika suhu studio siaran yang tadinya hangat tiba-tiba menjadi sangat dingin. Dan tidak berselang lama, hanya beberapa detik saja, sosok itu tiba-tiba hilang. Dan suhu studio pun tiba-tiba kembali normal. Dan saya melanjutkan siaran sembari nafas yang terengah-engah karena kejadian yang baru saja terjadi tersebut.
Saya menekuni bidang siaran sudah 3 tahun, sedari saya SMA, dan kini kegiatan saya sehari-hari adalah berkuliah,lalu siaran, dan saya juga bergabung kedalam event organizer yang bernama "Ogah Diem". Cukup nyeleneh untuk nama sebuah event organizer. Tetapi nama tersebut bagaikan sebuah doa, agar kami tidak diam di satu titik saja, tetapi terus maju dan juga berkembang hingga menjadi sumber penghasilan yang dapat memenuhi segala kebutuhan para anggota nya. Di umur 20 tahun yang sebentar lagi akan menginjak 21 tahun ini saya ingin untuk terus mengembangkan diri saya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Dan menjadi sosok yang dapat membantu sesama.Â
Itu saja cerita singkat saya sebagai anak ke-2 dari 2 bersaudara, dan dari keluarga yang sederhana,tetapi sedang berusaha untuk menjadi seseorang yang dapat membantu banyak orang. Dengan segala lika-liku kehidupan yang ia jalani. Tapi mau bagaimanapun rintangannya, akan saya lewati satu persatu, demi kehidupan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H