Mohon tunggu...
Dzaky Moe
Dzaky Moe Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lone Stranger

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Surat dari Ramadhan

13 Juli 2015   20:42 Diperbarui: 13 Juli 2015   20:42 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bumi Allah, 27 Ramadhan 1436 H

Kepada Sahabatku di Bumi Allah.

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh

Apa kabar, Sahabatku? Semoga kau sehat selalu.

Kau pernah bertanya kepadaku, “Apakah aku bisa terus bersamamu?” Lalu aku menjawab, “Tidak bisa, kawan. Waktu yang kumiliki terbatas.”

Mungkin beberapa hari lagi kita akan berpisah. Aku akan pergi dan aku tak akan pernah kembali untuk selama-lamanya. Atau bisa jadi dirimu yang lebih dulu pergi dan aku akan menyusulmu di belakang. Ketahuilah, betapa banyak orang yang bertemu denganku dan menyangka aku yang akan meninggalkan mereka, tapi ternyata merekalah yang terlebih dahulu meninggalkan aku. Ruh mereka lebih dulu yang tercabut sebelum aku yang meninggalkan dufan ini.

Tapi jangan terlalu bersedih, Sahabatku.

Jika Allah masih memberimu umur yang panjang, maka engkau akan bertemu dengan teman-temanku yang lain. Meskipun aku lebih mulia daripada mereka-mereka, tapi tolong perlakukanlah mereka semua sebagaimana kamu memperlakukan diriku. Jalankanlah ibadah dengan giat bersama mereka sebagaimana ketika engkau masih bersamaku.

Dan jika kamu lebih beruntung, maka beberapa bulan kemudian, kamu akan bertemu dengan saudaraku. Nama kami sama, hanya saja tahun lahir kami berbeda. Dia setahun lebih muda dariku.

Oh iya, sahabatku. Aku ingin jujur padamu. Semoga kamu tidak marah.

Sebetulnya, ibadahmu selama bersamaku masih amat sangat jauh dari kata sempurna. Masih banyak ibadah yang terlewatkan ketika bersamaku. Shalatmu, tadarrusanmu, dzikirmu, sedekahmu, dan masih banyak lagi. Juga Kamu masih belum bisa meninggalkan beberapa hal yang sia-sia. Padahal hari-hari kita bersama adalah hari-hari yang sangat berharga dan tidak akan pernah kembali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun