Siapa sih yang gak mau sukses? Kita meng-scroll media sosial kita terus ada berita dengan judul "Viral, seorang remaja sukses di usia 16 bla bla bla." Kemudian terlintas di benak kita, "Lah gua di usia 16 tahun masih makanin pasir!" Hehehe. Terus, orang tua kita, atau celotehan tetangga kadang suka nyinggung "Kamu itu harus sukses, supaya nanti hidupnya gak susah.Â
Nanti bisa masuk tipi, punya banyak temen, duid, sama kastil loh!" Perkataan itu gak ada salahnya, Cuma sebagian dari kita kemudian berpikir kalo jalan menuju kesuksesan itu justru jadi beban karena kita merasa dituntut untuk "Bisa segalanya." Tapi ngomong-ngomong, emang sukses itu apa sih? Emangnya cuma terbatas sama duid banyak, temen banyak, dan bisa masuk tipi ya?
Sukses itu tentang dirimu, bukan orang lain!
Yap, ini nih yang kadang gak disadarin. Kenapa? Terkadang orang-orang mau menghendaki hal-hal yang baik buat kamu, tetapi mereka gak mau paham bagaimana karakter kamu sebenarnya. Dan, kamu juga sering nih membandingkan pencapaian kamu dengan orang lain. Ini yang sering menjadi kendala kamu buat membuat cerita indah tentang hidup kamu.Â
"Wah, gua bingung nih harus mulai dari mana!" Coba mulai dari pertanyaan sederhana, "Sebenernya gua bahagia karena apa sih?" Ini mungkin umum dan luas banget ya, tapi kamu bisa bantu mengerucutkan ruang berpikir kamu dengan mengenal betul siapa kamu.Â
Sekarang, kamu ini sudah sampai mana sih? Apa potensi yang kamu punya? Bagaimana teman-teman kamu mendukung kamu? Apa peran yang mau kamu mainkan? Â Dari pertanyaan-pertanyaan itu, kamu akhirnya sampe pada suatu capaian yang ingin kamu raih, yaitu goals kamu. Yap, jangan lupa kalo goals ini pasti berbeda dengan orang lain.
Wah ternyata kamu bahagia ketika kamu berhasil mendonasikan bahan pokok kepada mereka yang butuh. Kamu bahagia ketika kamu berhasil menulis satu artikel dalam website kecil. Atau, kamu bisa bedain apa yang keperluan dan kemauan kamu. Selamat! Karena kamu sudah memulai paham bagaimana kamu mencapai kesuksesan.
Sukses itu berproses dengan rintangan!
Kedengerannya klise banget ya, tapi memang itulah kenyataannya! Setiap orang punya tahapan-tahapan tersendiri untuk berkembang, ada yang harus terjerumus dulu ke jurang yang dalam, ada juga yang pake jembatan buat ngelewatin jurang itu. Tenang saja! Ketika kamu paham siapa kamu, tujuan yang kamu rumuskan pasti tercapai. Tentunya kamu boleh nih dapat bantuan dari siapa saja yang kamu percaya ketika kamu merasa payah dan terpuruk. Kamu juga boleh banget beristirahat selama berproses itu.
Bayi pun dulu merangkak dulu kan, sebelum akhirnya bisa berjalan? Pastinya mereka jatoh-jatohan terus tuh pas lagi latihan. Tapi ada gak sih bayi yang ngomong "Dah lah mak, cape gua jatoh terus! Biarin dah gua tiduran aja." Kalo bayinya spesial mungkin aja hehe. Namun umumnya mereka bakalan bangun lagi, jatuh lagi, sampe akhirnya mereka menapakkan kaki mereka buat maju. Horeee!
Dalam berproses, rasa takut juga sering menghantui kamu dan menghambat langkah kamu buat mencoba. Kamu akhirnya gak main media sosial biar kamu gak ngelian foto-foto orang. Selamat! Karena kamu paham apa yang menjadi ancaman bagi kamu. Kamu juga memahami potensi yang kamu punya dari ketakutan itu.Â
Dari pemahaman itu, kamu bisa belajar melengkapi apa yang kamu rasa masih belum cukup untuk menghadapi ketakutan dan ancaman  tersebut. Yap, kamu mungkin aja menghadapi kegagalan. Dari kegagalan itu justru kamu bakal tau kekuatan super yang ternyata unik bagi kamu dan gak dipunyai oleh orang lain. Widiii kereeen!