Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Baru ITB - Alumnus Pemali Boarding School PT Timah Tbk

Sedang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refreshing Memperkaya Wawasan dengan Berkunjung ke Museum Gedung Sate

13 Juli 2024   06:24 Diperbarui: 13 Juli 2024   06:27 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Bandung tanpa berkunjung ke Museum Gedung Sate. Museum Gedung Sate merupakan tempat yang kaya akan informasi sejarah dan budaya kota Bandung. Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan paling ikonik di Bandung, dikenal karena arsitektur khasnya dan ornamen seperti tusuk sate di puncaknya. Bangunan ini, yang awalnya dibangun pada tahun 1920 dan sekarang berfungsi sebagai kantor Gubernur Jawa Barat serta museum didalamnya yang memamerkan sejarah kota Bandung dan Gedung Sate itu sendiri.

Sejarah Gedung Sate

Gedung Sate dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai kantor pusat Departemen Verkeer en Waterstaat (Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum). Arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Eropa dengan elemen tradisional Indonesia, mencerminkan keberagaman budaya yang ada pada masa itu.

Bangunan ini selesai pada tahun 1924 dan menjadi salah satu contoh terbaik arsitektur Hindia Belanda yang masih ada hingga kini. Alasannya karena gedung Sate berhasil di bangun dengan berpaduan ornamen dari berbagai penjuru dunia dengan selaras dan harmoni.  Lalu bagaimana dengan peran Gedung Sate dalam Sejarah Kota Bandung?


Gedung Sate tidak hanya memiliki nilai arsitektural tetapi juga historis yang mendalam. Selama masa penjajahan Belanda dan Jepang, gedung ini memainkan peran penting dalam administrasi pemerintahan. Sebelum merdeka  Gedung Sate pernah dijadikan sebagai markas dari penjajah Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Gedung Sate juga pernah dijadikan gedung departemen Pekerjaan Umum (PU). Hingga pada akhirnya, Gedung Sate menjadi pusat pemerintahan Jawa Barat tepatnya sejak tahun 1980. Berbagai hal  tersebut menjadikan Gedung Sate sebagai saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Bandung dan Indonesia.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Museum Gedung Sate 

Museum Gedung Sate dibuka untuk umum dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang sejarah Gedung Sate dan Bandung. Di dalam museum, pengunjung dapat menemukan berbagai pameran yang menampilkan foto-foto lama, dokumen bersejarah, dan artefak yang berkaitan dengan pembangunan dan fungsi Gedung Sate dari masa ke masa.


Selain itu, di dalam Gedung Sate  terdapat koleksi dan pameran proses pembangunan gedung sate. Terdapat juga diorama yang memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana gedung ini dibangun, lengkap dengan alat-alat dan teknik yang digunakan pada masa itu. Selain itu, terdapat pula peta-peta lama yang menunjukkan perkembangan kota Bandung dari sebuah kota kecil menjadi metropolitan yang modern.

Museum Gedung Sate juga berfungsi sebagai pusat edukasi dengan berbagai program dan workshop yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan budaya Bandung. Program-program ini sering kali melibatkan pelajar dan masyarakat umum, menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam. Melalui program-program ini, museum berusaha untuk menanamkan rasa cinta dan penghargaan terhadap warisan budaya lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun