Menjadi anak rantau merupakan pengalaman yang tidak jarang dihadapi oleh banyak individu. Baik itu untuk tujuan pendidikan, pekerjaan, atau kehidupan yang lebih baik secara umum, banyak orang memilih untuk meninggalkan kampung halaman mereka demi meraih impian dan cita-cita.Â
Dalam konteks agama Islam, merantau bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga merupakan bagian dari ujian dan perjalanan hidup yang penuh hikmah dan kemuliaan. Dalam tulisan ini penulis akan menggali lebih dalam tentang bagaimana Islam memandang perjalanan merantau dan bagaimana agama ini memberikan motivasi serta kekuatan bagi para anak rantau.
Hubungan Merantau dan Berhijrah
Salah satu konsep utama dalam Islam yang relevan dengan perantauan adalah hijrah. Hijrah secara harfiah berarti "berpindah". Dalam konteks sejarah Islam, hijrah merujuk pada peristiwa penting ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berpindah dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini tidak hanya mengubah arah sejarah umat Islam, tetapi juga menetapkan dasar bagi cara berpikir umat Islam tentang perpindahan dan perubahan.
Hijrah mengajarkan umat Islam tentang kesabaran, keberanian, dan keteguhan dalam menghadapi perubahan dan tantangan hidup. Bagi anak rantau, mereka telah berhijrah dari kampung halaman. Inimengingatkan bahwa perjalanan mereka bukanlah sesuatu yang dilakukan dengan sendirinya, tetapi merupakan bagian dari ujian iman dan upaya untuk mencari kehidupan yang lebih baik sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Quran Surah Al-Ankabut ayat 69: "Orang-orang yang berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami."
Motivasi untukmu yang Merantau
1. Menuntut Ilmu
Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan pembelajaran. Merantau untuk mengejar pendidikan atau pengetahuan baru dipandang sebagai amalan yang mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap Muslim."Â
Dengan demikian, semangat untuk merantau demi pendidikan adalah sebuah bentuk ibadah dan kewajiban yang mendapat pahala dari Allah SWT.
2. Pengembangan Diri