Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Sedang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenali Bahaya Overthinking dan Cara Bijak Mengatasinya

18 Juni 2024   00:02 Diperbarui: 18 Juni 2024   00:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: thewinningedgemainset.


Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kecenderungan untuk terlalu memikirkan atau menganalisis sesuatu secara berlebihan, bahkan hingga ke detail yang kecil dan pada asalnya tidak perlu. Meskipun berpikir adalah bagian alami dari proses manusia, overthinking seringkali menjadi suatu kebiasaan yang timbul dan dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang.

Apa Saja Bahaya Overthinking?

1. Kesehatan Mental yang Terpengaruh

Kecenderungan overthinking yang berlebihan sering kali menyebabkan stres yang berkepanjangan. Ketika seseorang terjebak dalam siklus pemikiran negatif atau berulang, hal ini dapat mengarah pada kecemasan, depresi, atau bahkan gangguan fungsi pemikiran. 


2. Menurunkan Kualitas Pengambilan Keputusan

Overthinking dapat membuat seseorang sulit untuk mengambil keputusan yang tepat dikarenakan terlalu mempertimbangkan segala kemungkinan dan konsekuensi yang mungkin terjadi, sehingga seseorang bisa menjadi terlalu ragu-ragu atau terlalu lambat dalam bertindak. Pada akhirnya kualitas keputusan yang diambil terkadang tidak maksimal.


3. Mengganggu Kualitas Tidur

Overthinking sering kali mengganggu tidur seseorang, karena pikiran yang terus menerus berputar membuat seseorang sulit untuk rileks dan tidur nyenyak. Ujungnya, gangguan tidur yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan di masa depan.

4. Kerusakan Hubungan Sosial

Orang yang cenderung overthinking mungkin sulit untuk benar-benar hadir dalam interaksi sosial. Mereka mungkin terlalu sibuk memikirkan kata-kata atau tindakan mereka sendiri, sehingga kesulitan untuk berkomunikasi dengan efektif. Ini bisa menjadi sumber pemicu dari rusaknya hubungan sosial dengan orang orang disekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun