Hitung mundur pesta demokrasi terbesar di Indonesia kini semakin mendekati titik akhir. Pemilu 2024 tinggal kurang dari 2 bulan lagi. Belakangan ini dinamika politik juga semakin memanas. Mereka yang berusaha untuk duduk di kursi parlemen dan pasangan calon yang ingin mengabdikan diri menjadi pemimpin negara ini semakin menunjukkan kedekatan dengan masyarakat untuk mendapatkan suara pada pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang. Tentu saja, momentum pemilu 2024 akan menjadi langkah awal dalam menentukan pemimpin yang mampu membawa Indonesia menghadapi tantangan global juga persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara yang kian pelik. Â
Pemilu sebagai agenda lima tahunan di republik ini menjadi momentum yang sakral dalam kehidupan demokrasi bangsa. Pemilu memberikan hak dan kesempatan bagi setiap warga negara yang telah memenuhi syarat untuk memilih pemimpin diantara mereka. Ini adalah hak istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk terlibat aktif dalam salah satu tonggak penting  kehidupan demokrasi Pancasila.
Pada pemilu 2024, indeks pemilih pemula menunjukan angka yang cukup tinggi. Dilansir dalam laman cnnindonesia.com jumlah pemilih pada pemilu 2024 yang berusia 17-30 tahun mencapai 63.953.031 orang atau sekitar 31,23 persen. Data ini menunjukkan bahwa pada pemilu 2024, pemilih pemula akan memegang peran penting dan berpengaruh besar terhadap hasil pemilu. Jika dimanfaatkan dengan baik, keterlibatan aktif pemilih pemula pada pemilu 2024 akan membawa perubahan bagi kehidupan negera Indonesia untuk lima tahun yang akan datang. Namun, disisi lain angka yang cukup tinggi ini berpotensi menjadi penyumbang "golput" pada pemilu 2024. Oleh karena itu, diperlukan edukasi sejak dini bagi mereka yang menjadi pemilu pemula pada tahun 2024 untuk memanfaatkan hak pilih yang dimiliki dengan baik.
Melalui sudut pandang sebagai pemilih pemula, dalam artikel ini penulis memaparkan beberapa langkah bagi para pemilih pemula yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan hak pilih yang dimiliki dalam pemilu 2024.
1.Pahami Hak dan Kewajiban sebagai Pemilih
Hal yang perlu menjadi perhatian awal bagi pemilih pemula adalah memaknai dan menjalankan hak dan kewajiban yang dimiliki. Pemilih pemula perlu memahami bahwa setiap warga negara yang memenuhi syarat diberikan hak yang sama untuk memberikan suara pada pemilu yaitu hak pilih. Hak pilih yang diperoleh harus dimanafaatkan dengan baik dengan memberikan suara dengan semestinya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap pemilih juga memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat tentang calon yang akan dipilih. Pemilih juga berhak untuk mengawasi proses pemilu serta melaporkan kepada pihak yang berwenang jika terdapat pelanggaran selama rangkaian proses pemilu.
Seorang pemilih juga mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan, seperti memahami visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh calon yang akan dipilih. Kita sebagai pemilih juga mempunyai kewajiban untuk ikut terlibat dalam pelaksaanaan pemilu dengan mengikuti prosedur yang berlaku serta menjaga ketertiban selama proses pemilu.
2.Pelajari dan Pahami Partai dan Calon yang akan di pilih
Sebagai pemilih, luangkanlah waktu untuk memahami calon pemimpin yang akan dipilih, baik calon anggota legeslatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Telusuri tentang visi misi yang mereka usung, rekam jejak, dan pandangan mereka tentang isu-isu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penting bagi pemilih pemula untuk tidak hanya menilai calon yang akan mereka pilih hanya dari tren yang berkembang atau tekanan dari orang lain.
Dalam menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih, kita bisa menyimak jalannya debat yang diadakan KPU RI untuk mengenal lebih dekat tentang pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih pada pemilu 2024. Dalam proses debat, akan banyak isu-isu yang mencakup kepentingan khalayak seperti pendidikan, ekonomi, politik, hukum, lingkungan, kesehatan dan sebagainya. Melalui debat, sebagai pemilih kita bisa mempertibangkan jawaban, argumen dan pandangan dari calon presiden dan wakil presiden dalam menganggapi isu-isu tersebut. Hal ini akan menjadi referensi dalam meyakinkan siapa yang pantas untuk dipilih dan duduk di kursi pemerintahan dan menjadi pemimpin rakyat atau wakil rakyat.