Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening Rindu di Darussalam

15 Januari 2024   08:59 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Darussalam yang penuh makna,

Rindu menghentak seperti deru ombak pantai.

Hening merajai keheningan, dalam-waktu dipadati rindu,

Merindu cinta, merindu kasih, merindu kehadiranmu.

Pondok penuh kenangan, memori indah yang tak terhitung,

Dalam hening ini, kita berjumpa tanpa batas.

Sinar rembulan memancar membelah malam,

Menjelma jadi lembaran harap dalam suara rindu.

Hening itu, kita hadir saling rindu,

Jerit kekosongan, mencari kehangatan dalam sepi.

Guratan kenangan terperangkap dalam detak jantung,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun