Terletak di Desa Gontor, Kabuputen Ponorogo, Propinsi Jawa Timur, tepatnya di komplek Pondok Modern Darussalam Gontor itulah masjid jami' Gontor. Masjid yang berdiri kokoh diatas tanah wakaf ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama memiliki banyak tiang, sementara lantai sama sekali tidak ada tiangnya. Fungsinya keduanya pun berbeda. Masjid ini mampu menampung 4500 jamaah.
Saat masih nyantri dulu, waktu itu kelas 1 intensif, lantai satu untuk kantor KMI dan Pengasuhan Santri, juga untuk asrama santri calon kibar baru, sebelum menempati gedung aligarh, ditempatkan terlebih dahulu di masjid lantai satu yang dikenal dengan RCKB (Rayon Calon Kibar Baru). Sementara Lantai dua di gunakan sepenuhnya untuk shalat santri. Sementara di sebelah masjid ini terdapat sebuah kantin yang menjual makanan ringan, minuman, serta nasi ayam.
Tidak hanya berfungsi sebagai tempat shalat, masjid ini juga digunakan oleh para santri untuk belajar bersama, namun khusus santri kelas 5 yang belajar menggunakan masjid lantai dua saat belajarmalam bersama, sementara Santri Kelas 6 di aula, sedangkan santri lainya dari kelas 1-4 bertempat di kelas-kelas yang sudah ditentukan.
Di masjid inilah para santri  dididik dan ditempat oleh kiai dan guru, karena memang masjid merupakan pusat kegiatan santri, mereka beribadah dan belajar di masjid. Di sinilah dulu Pak Hasyim Muzadi, Pak Din Syamsudin, Pak Nurcholis Majid, Pak Lukman Hakim mantan menteri agama belajar dan beribadah. Disinilah para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor yang sekarang sudah menyebar dan berkiprah diseluruh penjuru nusantara beribadah dan belajar menuntut ilmu.
Bagi saya masjid ini menyimpan berjuta kenangan yang tak terlupakan semenjak menjadi santri hingga mengabdi dan mengajar di Gontor. Disitulah tempat saya belajar malam saat santri kelas lima dulu, mengulang dan menghafal pelajaran di bimbing oleh para ustadz yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan. Setelah menyelesaikan pendidikan di pondok ini, alhamdulillah diberi kesempatan untuk mengabdi dan belajar menjadi guru disini. Tahun kedua mengajar dan menjadi guru di Gontor saya tinggal di kantor KMI yang terletak di lantai satu Masjid Jami' ini.
Selain kantor KMI di lantai satu masjid ini juga ada Kantor Staf Pengasuhan Santri yang mengatur segala aktifitas santri selama 24 jam. Jadi dua lembaga yang menjadi ujung tombak kegiatan pendidikan dan pengajaran di pondok letaknya berdampingan. Hal ini memudahkan kami untuk saling berkoordinasi terkait permasalahan santri. Dari bawah masjid inilah semua kegiatan santri di kontrol dan diawasi karena memang letaknya yang strategis berada di tengah-tengah pondok.
Kini sudah banyak yang berubah dari masjid ini, lantai satu tidak lagi menjadi asrama dan kantor, melainkan semuanya untuk tempat shalat. Kubah masjid yang dulunya berbentuk bulat setengah lingkaran sekarang berbentuk agak kerucut. Menara yang dulunya terbuat dari baja dan seng sekarang sudah berbentuk bangunan yang di cor, dan bentuknya juga bagus, dilengkapi dengan berbagai lampu warni-warni yang akan nampak sangat indah waktu malam hari.
Masjid ini tidak pernah sepi dari jamaah, karena memang Kiai santri dan gurunya tinggal 24 jam di dalam pondok. Meskipun ditengah pandemi covid-19 sekarang ini, dan suasana liburan ramadhan, namun masjid ini tidak sepi. Masih ada santri kelas 5 dan 6 yang tinggal di dalamnya. Mengerjakan shalat lima waktu berjamaah, dan melaksanakan shalat tarawih berjamaah. Juga tadarusan membaca Al-Qur'an.