Hidup ini ibarat bercocok tanam, sementara dunia ini ibarat ladangnya. Pemilihan lahan yang tepat dan benih yang baik akan memberikan hasil tanam yang baik pula. Apa yang kita tanam pasti itulah yang akan kita tuai.Â
Lingkungan hidup yang nyaman dan sesuai merupakan lahan yang baik untuk menanam kebaikan dan memberikan karya terbaik untuk kehidupan, sebagai bekal menghadap Tuhan Yang Maha Esa.Â
Barang siapa menanam perbuatan baik, maka yang akan di dapatkan adalah kebaikan pula. Sedangkan apabila yang ditanam adalah keburukan, maka yang di dapat keburukan pula.
Sebuah adagium arab mengingatkan kita akan hal ini, yang bunyinya kurang lebih:
"Barang Siapa menanam maka akan menuai/memetik."
Ngomong-ngomong perbuatan baik jadi ingat sahabat saya seorang pembina pramuka yang ramah, supel, semangat, dan energik, meskipun usianya sudah tidak muda lagi.Â
Acap kali anak-anak pramuka didikannya memanggilnya opung. Saya berkenalan dengannya saya mengikuti Jambore Dunia ke 22 di Kiraraham, Yamaguchi, Jepang pada tahun 2015.
Ia bercerita kalau beliau dulu aktif di pramuka siaga, membina dan mendidik mereka dengan penuh kasih sayang, sehingga anak-anak pramukanya sering memanggilnya opung. Terjalinlah susasna keakraban antara pembina dengan anak didiknya.
Singkat cerita saat beliau akan berangkat untuk mengiktui Jambore dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tanpa disangka-sangka salah seorang anak didiknya saat pramuka siaga dulu lah yang akhirnya membiaya keberangkatan beliau ke Jepang. Beliau juga terkejut, tidak menyangka kalau ada anak didiknya yang masih ingat dengannya.Â
Anak didiknya yang telah sukses tersebut, ternyata sangat terkesan dengan cara beliau mendidik peserta didiknya dengan penuh kasih sayang dan dengan kesabaran, dan mengajarkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi mereka, sebagai mereka kelak di masa yang akan datang. Begtulah contoh dari tanaman yang baik akan memberikan hasil yang baik yang tidak pernah kita sangka-sangka.