Mohon tunggu...
Dzakwan Januarizal Efendi
Dzakwan Januarizal Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dzakwan Januarizal Efendi, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, yang berasal dari Pamekasan Madura Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Internet Of Things dalam Bisnis Transportasi

1 Juli 2023   22:05 Diperbarui: 1 Juli 2023   22:12 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN 

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perkembangan ini dipicu oleh kemajuan dalam bidang komputasi, komunikasi nirkabel, sensor, dan konektivitas internet. Salah satu perkembangan terkini yang sangat signifikan dalam TIK adalah konsep Internet of Things (IoT). Menurut Atzori et al. (2010), IoT adalah paradigma di mana objek fisik diidentifikasi dan dikendalikan secara unik melalui jaringan komputer berbasis standar Internet, dan dapat saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan objek lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Objek-objek ini, yang dapat berupa sensor, perangkat elektronik, kendaraan, atau bahkan bangunan, memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan bertukar data dengan satu sama lain serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Perkembangan IoT telah membawa dampak yang signifikan di berbagai sektor, termasuk bisnis, transportasi, kesehatan, manufaktur, dan lain sebagainya. Pada khususnya, dalam bisnis transportasi, IoT memiliki potensi besar untuk mengubah cara operasional dan memberikan nilai tambah yang signifikan. Menurut Moor et al. (2017), IoT dalam bisnis transportasi memungkinkan pengumpulan data secara real-time tentang kondisi kendaraan, pemantauan rute dan pergerakan kendaraan, pengelolaan inventaris, analisis konsumsi bahan bakar, dan masih banyak lagi. Dengan adanya IoT, perusahaan transportasi dapat mengoptimalkan operasionalnya, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Selain itu, Fletcher et al. (2016) menyebutkan bahwa penggunaan IoT dalam bisnis transportasi dapat menghasilkan inovasi baru, seperti pengembangan kendaraan otonom dan layanan berbagi transportasi yang lebih efisien. IoT juga berperan dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan di sektor transportasi melalui sistem pemantauan, prediksi kecelakaan, dan pemberitahuan awal

Bisnis transportasi memiliki peran krusial dalam perekonomian karena berfungsi sebagai penghubung yang penting antara orang, barang, dan jasa dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai sektor yang vital, bisnis transportasi memfasilitasi perdagangan, mobilitas penduduk, distribusi barang, dan berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Menurut Ahuja dan Michalek (2001), bisnis transportasi memiliki dampak ekonomi yang signifikan dalam kehidupan manusia.  Salah satu dampak utama yang dihasilkan oleh bisnis transportasi. Dengan memfasilitasi pergerakan barang dan jasa antara produsen dan konsumen, infrastruktur transportasi yang baik memberikan dorongan yang kuat untuk pengembangan industri, perdagangan, dan investasi di suatu wilayah. Keberadaan transportasi yang efisien dan terintegrasi membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, bisnis transportasi juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi. Transportasi yang efisien dapat mengurangi biaya logistik dan waktu pengiriman barang. Dengan meminimalisir hambatan dan kendala dalam rantai pasok, bisnis transportasi membantu meningkatkan produktivitas perusahaan dan mengoptimalkan pengelolaan rantai pasok secara keseluruhan. Efisiensi dalam bisnis transportasi juga berkontribusi pada peningkatan daya saing perusahaan dan sektor ekonomi terkait. Konektivitas yang baik antarwilayah juga merupakan dampak penting dari bisnis transportasi. Infrastruktur transportasi yang memadai meningkatkan konektivitas lokal maupun internasional, membuka peluang akses pasar yang lebih luas. Dengan mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah, bisnis transportasi memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan pengalaman antara daerah yang berbeda. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Tak hanya itu, bisnis transportasi juga berperan dalam penciptaan lapangan kerja. Sektor transportasi udara, laut, darat, dan logistik menciptakan peluang kerja dalam berbagai bidang. Dengan menyerap tenaga kerja, bisnis transportasi memberikan kontribusi langsung dalam mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain lapangan kerja di sektor transportasi itu sendiri, bisnis transportasi juga menciptakan peluang pekerjaan di sektor-sektor terkait seperti perhotelan, restoran, dan jasa pendukung lainnya. Secara keseluruhan, bisnis transportasi memiliki peran strategis dalam perekonomian dengan membantu menghubungkan orang, barang, dan jasa. Melalui pertumbuhan ekonomi, peningkatan efisiensi, peningkatan konektivitas, dan penciptaan lapangan kerja, bisnis transportasi menjadi pilar utama dalam memajukan perekonomian suatu negara.

Peran teknologi Internet of Things (IoT) dalam transformasi bisnis transportasi sangat signifikan. IoT memungkinkan objek fisik yang terhubung, seperti kendaraan, infrastruktur jalan, dan sensor, untuk mengumpulkan dan berbagi data secara real-time melalui jaringan internet. Dengan adanya IoT, bisnis transportasi dapat mengoptimalkan operasionalnya, meningkatkan efisiensi, meningkatkan keamanan, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Menurut Wang et al. (2016), IoT dalam bisnis transportasi membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi melalui pengumpulan data real-time dan analisis yang akurat. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sensor pada kendaraan dan infrastruktur jalan, dapat memberikan informasi tentang kondisi lalu lintas, pemeliharaan kendaraan, dan pola perjalanan. Hal ini memungkinkan perusahaan transportasi untuk mengoptimalkan rute pengiriman, mengatur jadwal perawatan kendaraan, dan mengelola persediaan dengan lebih efisien.

Selain itu, IoT juga berperan dalam meningkatkan keamanan di sektor transportasi. Menurut McQueen et al. (2018), dengan menggunakan teknologi IoT, perusahaan transportasi dapat mengimplementasikan sistem pemantauan real-time untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan dan kondisi berbahaya di jalan. Data yang dikumpulkan oleh sensor dan perangkat IoT dapat digunakan untuk memprediksi dan mencegah kejadian-kejadian yang berpotensi mengancam keselamatan, seperti rem mendadak atau penyalahgunaan kendaraan. Selain itu, IoT juga berdampak pada pengalaman pelanggan dalam bisnis transportasi. Menurut Peng et al. (2019), dengan adanya IoT, perusahaan transportasi dapat memberikan layanan yang lebih personal dan responsif kepada pelanggan. Contohnya, pemasangan sensor pada kendaraan dapat memungkinkan pengumpulan data tentang preferensi pelanggan, kebutuhan perjalanan, dan tingkat kepuasan. Informasi ini dapat digunakan untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang disesuaikan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

PEMBAHASAN 

Pemahaman Tentang Internet of Things 

Pemahaman tentang Internet of Things (IoT) mencakup konsep dan aplikasi dari jaringan yang terdiri dari objek fisik yang terhubung melalui internet. IoT memungkinkan objek-objek tersebut untuk mengumpulkan dan bertukar data secara otomatis, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Atzori et al. (2010), IoT dapat dijelaskan sebagai konvergensi antara teknologi komunikasi nirkabel, sensor, dan komputasi yang memungkinkan objek-objek yang ada di sekitar kita untuk terhubung dan berkomunikasi. Hal ini membuka potensi baru dalam memperluas konektivitas dan interoperabilitas antara perangkat dan sistem yang berbeda. Sementara itu, Vermesan dan Friess (2014) menyatakan bahwa IoT mencakup aspek pengenalan, identifikasi, pengumpulan, pengolahan, dan pengintegrasian data dari berbagai sumber dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. Dalam konteks IoT, objek-objek yang terhubung dapat menjadi cerdas dan mampu melakukan tugas-tugas tertentu secara mandiri, berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan. Lebih lanjut, Gubbi et al. (2013) mengemukakan bahwa IoT tidak hanya melibatkan perangkat dan sensor yang terhubung, tetapi juga melibatkan berbagai infrastruktur dan platform yang mendukung pengolahan data dan analisis. IoT menciptakan ekosistem di mana data yang dikumpulkan dari berbagai objek fisik dapat diintegrasikan, dianalisis, dan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun