Orang Tua Milenial dalam Mengasuh Anak
Datang dari setiap individu baik laki-kali dan perempuan yang memilki alasan untuk menikah. Tentunya kita harus memahami dari berbagai alasan mengapa mereka menikah.
Ada yang menikah karena jatuh cinta, ada yang meniikah karena di comblangkan oleh kerabat dekat atau sahabat lama, ada yang menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya, ada yang menikah karena di kejar usia, dan masih banyakn lagi alasan lainnya yang mempengaruhi seseorang untuk menikah;
Dimana hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Qur'an surat Az-Zariyat ayat 49, yang artinya "... dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah".
Ajaran Islam sudah jelas menetapkan pernikahan adalah bentuk ibadah dimana hal tersebut terdapat misi mulia pada manusia  untuk melahirkan keturunan, regenerasi dan dalam melanjutkan peradaban sebuah bangsa atau Negara atau paling tidak dalam lingkungan kecilnya..
Kita ketahui bahwasanya binatang-binatang ternak berpasangan untuk berkembang biak, yakni untuk melhirkan keturunan-keturunannya., begitupun manusia  karena manusia di beri tugas oleh-Nya untuk membangun sebuah peradaban dimana manusia di beri tugas unutk menjadi khalifah atau pemimpin di bumi.
Ketika dalam sebuah guuyonan bersama teman-teman, terdapat beberapa pertanyaan yang dilontarkan satu sama lain. Misalnya sajaa, sebenarnya tujuan menikah itu apa sih?
Ada beberapa yang menjawab bahwa tujuan menikah ialah untuk memilki anak atau bahasa  alusnya melanjutkan ketururnan. ya memang sebuah prinsip kehidupan yang tidak dapat di salahkan. Namun hal ini tentu perlu di garis bawahi, terkadang orang yang baru menikah atau yang sedang ingin menikah berhenti pad aide untuk memiliki anak.
Sehingga kita temui bahwa sedikit dari pasangan tentang bagaimana mengasuh, bagaimana membesarkan,bagaimana mendidik anak itu. Dari hal tersebut aka nada prespektif yang mengatakan, bahwasanya membesarka,mendidiknya ialah sebuah proses ilmiah yang pasti di temui setiap pasangan.
Memang benar, namun hal ini tidak dengan proses membesarkan, merawat, dan mendidiknya.
Sebagian besar pasangan berfikir bahwa mengasuh anak-anak merupakan tugas utama seorang bu, sehingga dari pemikiran tersebut, bisa menyepelekan peran seorang ayah untuk mengasuh dan mendidik anak, padahal kegiatan mengasuh ini merupakan kegiatan yang seharusnya seimbang dimiliki seorang ayah maupun seorang ibu.