Masa sekolah
demi masa sekolah yang berlalu, merekapun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu,
ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insiyur palsu.
sebagian menjadi guru, ilmuan yang palsu.
dengan gairah tinggi, mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu.
 Dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu.
mereka saksikan ramainya perniagaan palsu,
dengan ekspor dan inpor yang palsu,
yang mengirim dan mendatangkan berbagai barang-barang kelontong kualitas palsu.
dan bank bank palsu dengan giat menawarkan bonus dan hadiah-hadiah palsu,
tapi diam-diam meminjam juga pinjaman dengan  ijin  dan surat-surat palsuÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!