Kali saja akhir-akhir ini tampak raut wajah para siswa sampai mahasiswa yang cemas ketika menemui pengajarnya yang terkenal dengan tugasnya yang killer, atau tidak hanya tugasnya saja yang killer, orannya ikut-ikutan killer. Hehe
Frase belajar yang menyenangkan menjadi trend baru sebab belajar saat ini belajar yang identik dengan banyak tekanan. Wuh, tekanan? Yah.. sebut saja, cara mengajar guru yang menyeramkan serta monoton menjadi bagian tak terpisahkan dari belajar yang membosankan.Â
Hal ini juga ditambah oleh bahan ajar yang terlalu berat sehingga tidak sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Â Tak hanya itu saja, penempatan setiap mata pelajaran dalam jam-jam tertentu yang tidak diperhatikan sama sekali. Dari mulai waktu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas kelas pagi tentu harus di isi dengan mata pelajaran yang dipandang lebih berat muatannya ketimbang kelas siang.
Dengan kata lain, kelas siang sebaiknya harus diisi dengan mata pelajaran yang lebih santai dan tidak menguras pikiran. Penentuan dsedemikian tentunya sangat berpengaruh dalam belajar anak didik , apakah mereka akan menjadi senang dalam belajar ataukah tidak. Â
Selain itu, pengelolaan kelas pun juga demikian, kelas yang dikelola dengan baik akan melahirkan proses dan kegiatan pembelajaran yang tidak menyenangkan. Jumlah siswa yang tidak berimbang dengan kapasitas kelas juga kian menambah persoalan proses dan kegiatan pembelajaran. Â Keterkaitan belajar mengajar sangat jelas menjadi sebuah perhatian. Boleh saja, ruang kelas tidak terlalu bagus namun bagaimana fasilitas yang ada dalam ruang kelas tersebut menjadi nyaman untuk dimanfaatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Inilah sesungguhnya hal terpenting dari tujuan belajar yang menyenangkan.belajar yang menyenangkan tidak hanya diniatkan untuk senang-senang alias asal belajar.
Belajar yang menyenangkan memberikan makna yang mendasar bahwa suasana yang mendukung pembelajaran yang efektif dan komunikatif antara siswa dan guru merupakan hal yang pasti. Suasana belajar yang bisa membangkitkan semangat belajar anak didik adalah hal pasti. Membangun suasana belajar yang kondusif  serta konstruktif bagi tercapainya tujuan belajar menjadi sesuatu hal yang pasti.
Berikut ini merupakan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan  untuk melahirkan suasana belajar yang menyenangkan :
1. Guru dan siswa membangun semangat kolekif , bahwa belajar itu adalah hiburan yang memberikan pencerahan. Memang tidak mudah untuk mengiyakan secara realitas bahwa pendidikan adalah hiburan. Ya sebut saja membaca adalah hiburan, menulis adalah hiburan, dan seterusnya.
2. Menyiapkan bahan ajar bagi guru bukan lagi sebuah tuntuan tetapi sudah merupakan kebutuhan bagi dirinya sendiri untuk semakin mengetahui lebih banyak hal serta memperluas cakrawala pengetahuan. Bagi guru, menyiapkan bahan ajar seperti harus makan sehingga tidak pernah merasa tertekan. Seolah, menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan.
Sedangkan bagi siswa, menerimabahan ajar dari guru juga demikian, selalu direspon dengan rasa senang dan gembira. Dengan kata lain, bahan ajar yang disiapkan sudah pasti mengandung banyak hiburan pendidikan, bukan pendidikan hiburan.