Museum Impian Masa Depan
Danisha Safia Rustandi
Kelas 5 SD Islam Tugasku, Jakarta
Halo, namaku Danisha. Aku ingin menceritakan tentang masa depan versi ku. Jadi begini..
Di masa depan, aku ingin menjadi peneliti, yaitu peneliti khusus hewan dan tumbuhan. Mengapa? Karena aku suka dan tertarik dengan hewan dan tumbuhan. Dalam bayanganku, aku juga ingin memiliki museum tentang hewan dan tumbuhan. Aku akan merancang sendiri museum itu, dan aku sudah memiliki gambaran tentang apa yang akan dipamerkan dalam museumku itu.
Museumku akan berisi hewan dan tumbuhan yang tidak biasa. Tapi pertama-tama, akan kujelaskan dulu bagaimana gambaran museumku. Museumku akan terbagi menjadi beberapa bagian yang berbeda.
Pada bagian tumbuhan, akan dipamerkan berbagai tumbuhan langka, maupun yang sudah punah. Ada juga tumbuhan-tumbuhan yang memang tidak biasa, seperti bunga mawar pelangi, daun yang membutuhkan salep khusus untuk berfotosintesis, dan tumbuhan tak biasa lainnya.
Di bagian hewan, akan dipamerkan hewan hidup sungguhan yang juga tidak biasa. Seperti hewan yang sudah punah, dan hewan abnormal. Contoh hewan abnormal seperti sapi yang menyala dalam gelap, kupu kupu albino, dan banyak lagi.
Kalian pasti heran mengapa aku bisa memamerkan tumbuhan dan hewan yang sudah punah, langka, dan yang aneh. Sebelum membuat museum, aku mengumpulkan dulu semua hewan dan tumbuhan yang langka dan aneh. Untuk hewan yang punah, aku menelitinya dulu, baru membuatnya. Misalnya, ada bunga langka yang berwarna hitam. Di museumku, akan ditampilkan berbagai gambar dan informasi lengkap tentang bunga tersebut. Selain itu, aku juga akan mencari tahu cara mengembangbiakkan bunga berwarna hitam.
Aku pernah membaca, dulu banyak sekali bunga berwarna hitam. Tapi karena lebah dan serangga tidak tertarik dengan warna hitam dan wujud bunganya yang membosankan, mereka tidak berminat untuk hinggap dan menyedot nektar bunganya. Jadi perkembangbiakkan bunga hitam tidak berjalan lancar. Lama kelamaan, bunga hitam semakin langka dan hampir punah.
Sebagai peneliti, aku akan memikirkan cara bagaimana bisa mendapatkan bunga warna hitam. Kupikir, mungkin dengan cara menyilang bunga berwarna biru tua dengan bunga merah tua, bisa mengembalikan bunga hitam.
Untuk binatang, akan ada juga berbagai gambar lengkap dengan informasinya agar jelas dan mudah dipahami. Aku juga ingin mengembalikan hewan yang sudah punah dari muka bumi ini dengan cara menelitinya. Aku pernah membaca bahwa ada beberapa spesies burung yang hampir punah, seperti burung Moa dan burung Maleo.
Burung moa adalah spesies burung kerabat burung unta. Burung moa sama-sama mempunyai kaki yang panjang, tinggi, dan berbulu. Bedanya, bulu burung moa warnanya krem atau cokelat. Jadi seandainya bisa digabungkan binatang yang berwarna cokelat dan berbulu, seperti unta atau llama, dengan burung unta, mungkin bisa dihasilkan binatang yang sama dengan burung moa!
Ada juga burung Maleo yaitu burung yang paling terkenal di Sulawesi. Burung ini terancam punah karena telur burung ini diminati banyak orang. Biasanya, burung Maleo bersarang di Sulawesi utara dan Sulawesi tengah. Ancaman lain bagi burung Maleo adalah penebangan hutan. Tapi beruntungnya, ada beberapa suaka alam yang sudah melindungi burung Maleo. Agar tidak punah, jika bisa digabungkan dengan burung yang berwarna hitam, misalnya burung gagak, dengan burung lain yang mirip burung Maleo, misalnya itik, mungkin bisa menjadi burung Maleo.
Agar lebih menarik, akan ada beberapa hal lain di museumku. Di pintu depan museum akan dihiasi dengan bunga middlemist. Bunga middlemist adalah bunga terlangka di dunia. Hanya ada 1 jenis bunga ini di dunia.
Di dalam museum juga ada banyak benda lain yang akan dihias. Pilar-pilar di dalam museum dihiasi dengan bunga-bunga daisy yang dililitkan melingkari pilar-pilar. Di bagian tumbuhan, ada lantai khusus yang terbuat dari kaca. Di balik lantai kaca, dihiasi dengan bunga chamomile. Di bagian hewan, ada bagian lantai yang ditutupi oleh karpet dari kulit harimau. Dan di beberapa bagian, temboknya dipasangi tanduk rusa dan tanduk yak.
Aku juga akan menyediakan mainan untuk anak-anak, agar anak-anak tidak bosan berada di museumku. Ada sebuah arena kecil dan di dalamnya terdapat beberapa permainan. Arena khusus itu ada di halaman luar museum. Permainan yang disediakan antara lain, perosotan yang bisa berubah warna dengan sendirinya karena dibuat dari kayu jati spesies baru hasil penelitianku, ayunan yang peganganya terbuat dari akar pohon ek, monkey bar yang berbahan lunak karena terbuat dari getah pohon karet, dan yang terakhir permainan treasure hunt.
Khusus pada permainan yang terakhir akan ada box pasir. Pengunjung akan menggali dengan sekop yang sudah disediakan, sampai menemukan beberapa uang koin asli di box pasir yang digali.
Akan ada juga beberapa jebakan di bagian tertentu. Di pintu masuk, jika kita tidak hati-hati, lantai yang kita pijak bisa membuka. Di dasar jebakan itu ada trampoline. Jadi kita akan terpental kembali ke atas, lalu lantai yang terbuka akan kembali menutup dan mengeluarkan matras dengan cepat, sehingga kita bisa mendarat dengan aman di matras.
Di bagian tumbuhan, tepatnya di depan pajangan informasi bunga lavender, ada juga jebakan di sana. Saat kita membaca informasi tentang bunga lavender, ada setetes air yang menetes dari atas ke kepala kita. Setelah air, jatuhlah sehelai daun mint, juga dari atas. Terakhir, jatuh dompet dari kulit buaya, juga dari atas.
Nah, kalian heran lagi kan, kenapa benda-benda seperti itu bisa jatuh dari atas? Karena sebenarnya, di atap area itu, sebagian kecil atapnya bisa membuka. Saat atapnya membuka, ada sebuah alat kecil, bentuknya seperti shower, yang bisa mengeluarkan barang-barang aneh. Setelah mengeluarkan barang, dinding itu menutup kembali. Alhasil tidak ada yang tahu kenapa barang-barang itu seperti keluar dari atap.
Kalau tidak ada waktu untuk mengemudikan mobil ke museumku, atau tidak bisa menyetir dan tidak ada sopir, jangan terburu-buru memanggil taksi atau bajaj, karena aku juga menyediakan fasilitas antar jemput. Tinggal telepon, tunggu 10 menit, langsung deh, dijemput dengan mobil otomatis tenaga surya.
Mobilnya memang otomatis, kita tinggal duduk di jok mobil, lalu mobilnya akan berangkat sendiri. Mobilnya terlebih dahulu diprogram untuk hanya berangkat ke tempat si penelepon, lalu langsung ke museumku. Oiya, layanan antar jemput ini gratis, jadi tinggal membayar tiket masuk museum saja.
Jika malas melihat-lihat isi museum dengan berjalan kaki, aku juga menyediakan layanan berkeliling museum dengan mobil. Tapi, kalau pengunjung memilih layanan ini, maka akan dikenakan biaya. Mobil otomatis tenaga surya ini bisa menampung sampai 7 orang. Jangan khawatir mobil otomatis ini tidak akan menabrak orang lain yang melihat-lihat isi museum dengan berjalan kaki, karena mobil ini memiliki jalur khusus. Jalurnya bisa mencakup seluruh museum! Bahkan halaman luar museum pun bisa dilihat memakai mobil ini.
Jika sudah menjelajahi seluruh isi, ruangan, bagian, dan halaman museum. Jangan lupa mampir ke tempat souvenir. Ada berbagai macam pilihan souvenir, seperti jam unik yang angkanya dari hewan. jam ini memiliki angka 1 dari kuda laut, angka 2 dari siput, angka tiga dari cacing, angka 4 dari paruh burung anis, dan angka-angka lain yang dibuat dari hewan juga. Ada juga gelang plastik bening yang isinya berbagai mutiara asli yang berwarna-warni.
Museumku menarik, bukan? Semoga cita-citaku tercapai. Jangan lupa, kunjungi museumku ya. Sekian dulu ceritaku.
Sampai nanti!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H