Mohon tunggu...
Zahir Man
Zahir Man Mohon Tunggu... wiraswasta -

Coba kau lihat dirimu dahulu Sebelum kau nilai kurangnya diriku. Apa salahnya hargai diriku Sebelum kau nilai siapa diriku. My Blogspot : http://z4hir.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa yang Kamu Percayai.....?!

5 Oktober 2012   03:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita selalu percaya, kalau mempercayai orang lain adalah “baik” dan meragaukan orang lain adalah “jahat”. Tapi karena inilah kita tak pernah mengenal teman-teman kita dan orang lain. Walaupun kita bisa bercakap-cakap seoalah kita sangat dekat. Sebenarnya, apakah kita benar-benar mencoba mengerti pemikiran dan perasaan mereka?....

“...MERAGUKAN ORANG LAIN...”

Orang lain memang harus diragukan, banyak orang salah mengerti konsep ini, meragukan orang lain hanyalah bagian dari mencoba untuk mengenal mereka.

"...PERCAYA..."

Tindakan itu, sangatlah mulia, tapi apa yang dilakukan banyak orang yang mereka sebut percaya sebenarnya adalah "menyerah untuk mencoba mengerti orang lain”. Dan itu tak ada hubungannya “Percaya tapi sebaliknya”.

“APATIS”

Banyak orang diluar sana yang tidak sadar kalau apati adalah perilaku yang lebih buruk daripada meragukan orang lain. Aku sudah lihat dan memperhatikan banyak orang yang mengerikan didunia ini, dalam perjalan hidupku. Tapi yang paling parah dari semuanya banyak orang yang didalamnya yang benar-benar percaya kalau mereka melakukan hal yang baik, padahal sebenarnya mereka menipu orang lain. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan, karena mereka tak pernah mencoba untuk membayangkan seberapa besar penderitaan yang mereka timbulkan ke orang lain dengan tindakan mereka. “Tak mencoba memikirkannya,” Keadaan yang benar benar apatis.Menjadi apatis terhadap orang lain.

Jadi, ragukan mereka, curigai mereka dan lihat baik-baik ke dalam hati mereka. Bagaimanapun manusia adalah jenis makluk hidup yang tak bisa menuangkan penderitaan kedalam kata-kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun