Kita selalu percaya, kalau mempercayai orang lain adalah “baik” dan meragaukan orang lain adalah “jahat”. Tapi karena inilah kita tak pernah mengenal teman-teman kita dan orang lain. Walaupun kita bisa bercakap-cakap seoalah kita sangat dekat. Sebenarnya, apakah kita benar-benar mencoba mengerti pemikiran dan perasaan mereka?....
“...MERAGUKAN ORANG LAIN...”
Orang lain memang harus diragukan, banyak orang salah mengerti konsep ini, meragukan orang lain hanyalah bagian dari mencoba untuk mengenal mereka.
"...PERCAYA..."
Tindakan itu, sangatlah mulia, tapi apa yang dilakukan banyak orang yang mereka sebut percaya sebenarnya adalah "menyerah untuk mencoba mengerti orang lain”. Dan itu tak ada hubungannya “Percaya tapi sebaliknya”.
“APATIS”
Banyak orang diluar sana yang tidak sadar kalau apati adalah perilaku yang lebih buruk daripada meragukan orang lain. Aku sudah lihat dan memperhatikan banyak orang yang mengerikan didunia ini, dalam perjalan hidupku. Tapi yang paling parah dari semuanya banyak orang yang didalamnya yang benar-benar percaya kalau mereka melakukan hal yang baik, padahal sebenarnya mereka menipu orang lain. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan, karena mereka tak pernah mencoba untuk membayangkan seberapa besar penderitaan yang mereka timbulkan ke orang lain dengan tindakan mereka. “Tak mencoba memikirkannya,” Keadaan yang benar benar apatis.Menjadi apatis terhadap orang lain.
Jadi, ragukan mereka, curigai mereka dan lihat baik-baik ke dalam hati mereka. Bagaimanapun manusia adalah jenis makluk hidup yang tak bisa menuangkan penderitaan kedalam kata-kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H