Mohon tunggu...
Dzafif Syamaidzar
Dzafif Syamaidzar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak mengenal lelah, lelaki itu bernama Mas Akung

14 Januari 2025   22:21 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini adalah foto tempat tinggal Mas Akung dengan keluarganya.

Di tengah hirup pikuk kehidupan sehari-hari, ada sosok yang sering kali terlupakan meskipun perannya sangat penting dalam menjaga ketentraman dan keamanan. Sosok ini adalah satpam rumah. Mereka adalah penjaga yang setia memastikan lingkungan tempat tinggal tetap aman, nyaman, dan bebas dari ancaman. Salah satu teladan yang menginspirasi dalam dunia keamanan adalah Mas Akung, seorang satpam rumah yang telah mengabdikan dirinya lebih dari 10 tahun untuk melindungi warga-warga sekitar.

Mas Akung lahir di Jawa Tengah, dari lahir sampai lulus setelah SMA mas Akung melanjutkan kehidupannya merantau di Garut sebagai buruh pabrik, tetapi kerja di pabriknya tidak bertahan lama lalu ia merantau lagi ke Kota Bandung ini. Awalnya mas akung ini ingin mencari kerja di swalayan atau pasar tradisional, akan tetapi kerjanya juga tidak memakan waktu lama hanya beberapa bulan saja. Ia memutuskan untuk bertahan hidup di Bandung ini Bersama keluarganya tercinta, mempunyai 5 anak sangatlah tidak mudah bagi mas akung sendiri setelah pergi kesana kemari mencari pekerjaan akhirnya mas akung ini bekerja menjadi tukang dagang di sebuah terminal, setelah lumayan lama berdagang mas akung ini mengalami kerugian yang sangat besar oleh bos nya sendiri, alhasil mas akung ini melamar untuk menjadi satpam di komplek Bumi Panyileukan dimulai dari tahun 2014 sampai saat ini.

Mas Akung adalah seorang satpam yang dikenal di lingkungannya karena dedikasinya yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Meski pekerjaanya sebagai satpam sering kali di anggap sepele, mas akung tidak pernah merasa demikian. Baginya,menjadi satpam bukan hanya sekedar pekerjaan, melainkan panggilan hati untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang lain. Dengan pengalaman bertahun-tahun ia telah melalui banyak tantangan, mulai dari menjaga keamanan lingkungan di malam hari jingga mengahadapi situasi darurat yang memerlukan ketenangan dan keberanian.

Mas akung juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan sesame. Ia selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan penghuni rumah. Dengan sikap ramah dan penuh perhatian, Mas akung mampu menciptakan rasa kepercayaan yang kuat di kalangan penghuni rumah. Mereka merasa nyaman dan dihargai, karena mas akung tidak hanya menjaga keamanan fisik tetapi juga memberikan rasa nyaman dengan kehadirannya yang menyenangkan. Bahkan,ia sering memberika bantuan kepada penghuni rumah yang membutuhkan, seperti mengarahkan mereka yang kesulitan atau membantu membawa barang yang berat.

Bagi mas akung, pekerjaan ini bukan hanya tentang menjaga pintu tetap terkunci atau memeriksa area sekitar, tetapi tentang menjadi bagian bagian dari komunitas yang lebih besar dan menjaga ketenangan serta keharmonisan didalamnya. Ia selalu mengingatkan rekan rekannya bahwa meskipun sering kali tidak tampak atau tidak mendapat perhatian, pekerjaan seorang satpam rumah sangat berarti. Mas akung adalah contoh nyata bahwa dengan semangat dan profesionalisme, pekerjaan ini dapat memberikan dampak besar bagi orang lain.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Mas akung adalah menjaga semangatnya dalam menjalankan rutinitas yang sering kali terasa monoton. Namun, ia selalu memotivasi dirinya dengan tujuan mulia : memberikan rasa nyaman kepada orang lain. Setiap hari ia mengingatkan dirinya bahwa meskipun pekerjaan ini tidak selalu terlihat orang lain, peran seorang satpam sangat penting, ia merasa bangga bisa berkontribusi dalam menjaga keselamatan dan ketentraman orang lain, yang menjadi landasan utama untuk tetap termotivasi.

Dari cerita ini saya menyimpulkan bahwa seorang lelaki harus tetap berjuang dan jangan pantang menyerah, banyak peristiwa atau kejadian yang harus di lalui. (Saya tidak bisa bertemu dengan Mas Akung karena beliau dengan pulang kampus ke Jawa Tengah).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun