Mohon tunggu...
Dian Artharini
Dian Artharini Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku: Tari, 32, ibu dua anak, praktisi UKM, menulis jika bermanfaat, google search: Dzafa Collection.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Oom Aldo, Ternyata Seorang Gigolo

26 Maret 2014   23:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:25 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14132815521085384312

[caption id="attachment_366392" align="aligncenter" width="534" caption="By : http://fatoerblogs.wordpress.com"][/caption]

Oom Aldo (nama samaran) itu sebetulnya kenalan baik penulis ketika dulu kami pernah sama-sama menjadi member pada sebuah lembaga kursus tari modern untuk pergaulan. Penulis cukup akrab dengan beliau karena salah seorang teman akrab beliau juga teman akrab penulis sendiri. Umurnya sekarang mungkin hampir sebaya dengan bapak orangtuaku yaitu menjelang 60 tahun kurang sedikit. Orangnya putih kekuningan, tinggi besar, mata agak sipit, berkumis rapi dan bertampang ganteng, dia masih tergolong keturunan Tionghoa tapi dari nenek buyutnya dulu, dan masih ada berbau orang bulenya juga, karena beliau sendiri sebetulnya bapak memang masih ada turunan Tionghoa campuran Belanda, tapi ibu kandungnya seorang putri Banten asli, jadi asal-usul turunannya sudah campur-baur. Agama mereka juga ternyata berbeda-beda, oom Aldo sendiri beragama Katolik, bapaknya Islam tapi masih sering melakukan ritual Konghucu terutama saat kematian keluarga, ibunya Islam dan kakak kandungnya sendiri malah memeluk agama Budha.

-----

Oom Aldo orangnya lucu banget, kocak, suka bercanda, suka berbuat hal-hal lucu baik dengan omongan mulutnya, gerakan badannya atau mimik mukanya, oh ya oom Aldo ini tidak merokok cuma beliau punya kebiasaan meminum minuman keras, tapi anehnya berapa botolpun yang beliau minum tidak akan membuatnya jadi mabuk, termasuk kalau minum arak putih (terbuat dari fermentasi beras ketan) kadang ditenggaknya saja langsung dari botolnya dari mulai penuh sampai habis tuntas, seperti meminum air putih botol Aqua biasa, saya ditawarinya dan mencoba rasanya dengan menjilat sedikit langsung terasa panas dimulut dan lidah, rasanya menyesak sampai ke dada, apalagi andainya kalau saya minum satu seloki mungkin langsung terbakar paru-paru saya, padahal Ooom Aldo menenggak satu botol arak putih tidak ada apa-apa. Penulis jadi penasaran dan menanyakan pada beliau kenapa minum arak putih sebegitu banyak beliau tidak menjadi mabuk, akhirnya beliau mau menjelaskankannya bahwa sebetulnya beliau punya ilmu untuk menjinakkan minuman keras, ilmu ini dipelajari beliau langsung melalui mbah buyutnya dari pihak ibu yang putri Banten asli itu. Bahkan beliau berkata bahwa beliau itu kalau memang mau beliau bisa untuk memindahkan rasa mabuknya itu kepada orang lain, walaupun orang tersebut tidak dalam keadaan sedang minum minuman keras sedikitpun.

-----

Oom Aldo ini walaupun umurnya sudah cukup tua, namun beliau termasuk awet muda, tampang dan perawakan badannya masih seperti pria yang berumur 45 tahunan, orangnya masih kekar dan gagah sekali. Kalau ditanya profesinya apa? beliau pasti menjawab dengan mengaku kalau profesinya adalah “Intel” (maksudnya Intelijen), belakangan penulis baru mengetahui bahwa oom Aldo itu sebetulnya sudah lama melakoni profesi sebagai seorang gigolo kelas kakap, langganannya luas sekali, mulai dari para ibu rumah tangga yang masih bersuami, janda-janda, wanita bule sampai gadis-gadis yang masih bau kencur, semuanya dari kalangan golongan atas, hight class atau golongan jetset, beliau sering dibawa pelanggannya ke luar negeri menemani mereka week end, liburan musim panas, jalan-jalan atau berbelanja. Pelanggannya banyak juga yang wanita bule yang berdomisili di negaranya sendiri khususnya wanita bule warga Amerika dan juga warga Australia. Menurut pengakuannya pula, konon khabarnya Oom Aldo ini kalau berhubungan intim tidak pernah bisa keluar atau mengalami klimaks orgasme, kecuali terpaksa jika memang beliau diminta oleh pasangan kencannya, itulah sebabnya pelanggannya banyak sekali dan hampir merata dari semua usia.

-----

Yang jadi masalah bagi penulis tentang oom Aldo itu, beliau ini senang sekali mengirimkan photo-photo porno bahkan rekaman video aksi kelakuannya saat beliau “bertugas” melalui MMS atau BBM, apalagi dengan dibumbui komentar-komentar joroknya yang tidakmungkin bisa penulis tuliskan pada artikel ini. Termasuk juga photo salinan bukti transfer uang masuk ke No. rekeningnya, yang berisi nominal uang hasil kiriman dari langganannya, yang jumlahnya menurut ukuran penulis sangat besar sekali. Kelakuan ini membuat penulis akhirnya menjadi bosan, jenuh dan muak untuk melihatnya karena sangking banyaknya, keseringan dan rutin dikirim MMS atau BBM porno seperti itu, Penulis rasanya mau menegur kelakuannya itu tapi takut beliau tersinggung, karena bagaimanapun diluar kelakuan dan hobby pornonya, disisi lain beliau tetap sebagai teman yang baik dan menyenangkan, susah mencari teman yang “antik” dan berjiwa sosial tinggi seperti oom Aldo itu. Pernah suatu ketika karena kesalnya penulis melapor kepada kakak kandungnya tentang kelakuan oom Aldo yang senang mengirimipenulis photo dan video yang seperti itu, kakaknya malah tertawa, katanya : “emang begitu tuh kelakuan si Aldo, udah gila sex dia barangkali, gua aja suka dia kirimin photo dan video seperti itu dan gua udah sering maki-maki dia tapi eh masih tetap dikiriminnya juga, dasar gila emang itu anak”.

-----

Kesimpulan : sebagai manusia normal, bohong manusia itu baik laki-laki atau perempuan sekalipun kalau mereka tidak suka akan hal-hal yang berbau porno, mau se-alim apapun dia dijamin pasti suka, karena bagaimanapun juga memang manusia itu bukanlah malaikat, manusia itu tetap punya gairah dan rangsangan terhadap lawan jenis, kecuali mungkin kalau mereka sudah terserang penyakit stroke atau diabetes melitus berat. Hanya saja kalau kita sudah kelewat batas dijejali hal-hal yang berbau porno secara terus menerus seperti itu, maka kesukaan itu lambat laun akan berbalik, menjadi tidak menarik lagi malah akan membuat kita sungguh merasa bosan dan muak untuk melihatnya, dengan kata lain jika anda tidak mau terserang penyakit impoten atau ejakulasi dini, agar hal itu dibatasi dan jangan sampai anda menjadi ketagihan melihat tulisan, photo atau video porno, tidak ada gunanya dan cuma buat jadi penyakit pada diri anda saja.

-----

Bandung, 26 Maret 2014

-----

+++TARI+++


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun